Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PRESIDEN RI Joko Widodo tidak hanya berhasil memenangkan hati rakyat Indonesia, namun juga perhatian kalangan internasional. Di tengah keriuhan pesta demokrasi, media asing ramai-ramai mengupas sosok pria yang karib disapa Jokowi.
Melalui artikel berjudul "With Joko Widodo’s Re-election, Indonesia Bucks Global Tilt Toward Strongmen", The New York Times menggambarkan sosok Jokowi yang tidak harus ditakuti, melainkan patut dicintai.
"Jokowi, saya mencintaimu," seru seorang perempuan warga Lombok yang mendekatkan dirinya ke arah rombongan mobil Jokowi, memaksa supir kendaraan plat Indonesia 1 untuk menginjak rem.
Melihat kerumunan warga di pinggir jalan pedesaan Lombok, Jokowi langsung menurunkan kaca jendela mobil. Dia pun menyalami warga yang berdesak-desakan. Dalam artikel tersebut, redaksi surat kabar Negeri Paman Sam menilai pidato yang digulirkan Jokowi jarang diwarnai retorika populis, namun cenderung menyoroti aspek pembangunan dan sosial yang menyentuh kehidupan masyarakat.
Dengan kemeja putih polos dan celana panjang hitam, Jokowi juga dinilai mudah mencuri simpati banyak orang dengan perkataannya yang lembut. Kembali terpilih sebagai presiden untuk masa jabatan kedua, pria kelahiran Solo disebut penyeimbang yang kuat terhadap pelemahan demokrasi dan politik orang kuat yang mendominasi lanskap pemilu global.
"Saya presiden dari seluruh Indonesia dan demokrasi melindungi pluralisme. Pemerintahan saya menjunjung keselarasan dan menentang ekstremisme," tutur Jokowi kepada The New York Times dalam sebuah wawancara.
Baca juga: Potret Demokrasi Indonesia Masuk Berita New York Times
Indonesia, dikatakan Jokowi, merupakan negara dengan politik yang superlatif serta memiliki populasi Muslim terbesar di dunia. Kendati demikian, lanjut dia, Indonesia menjadi negara sekuler dengan minoritas agama yang cukup besar. Sebagai negara kepulauan terbesar, kondisi geografis Indonesia terdiri dari 17.000 pulau, yang menjadi tempat lebih dari 300 bahasa.
"Untuk menjaga keberlangsungan negara, kita harus mengandalkan budaya Indonesia, yang beragam dan penuh tolerasi," ucap Jokowi.
Selain The New York Times, Jokowi juga disorot majalah gaya hidup Arab Saudi, Arrajol. Wajah pria berusia 58 tahun itu menghiasi sampul majalah edisi Mei 2019. Redaksi Arrajol mengulas sosok Jokowi, mulai dari kehidupan, pandangan politik, hingga program pemerintahan yang dijalankan.
Dalam catatan redaksi, Arrajol mengangkat kiprah Jokowi sebagai topik utama karena dianggap bukan tokoh biasa. Jokowi adalah Presiden yang berasal dari rakyat biasa dan tidak pernah bermimpi menjadi pemimpin besar di negara terpadat keempat dunia.
Kecintaannya terhadap dunia musik dan dekat dengan keluarga, membuat redaksi Arrajol memiliki pandangan istimewa terhadap Jokowi. Ulasan yang mencakup 14 halaman turut menggarisbawahi sosok Jokowi yang sederhana, berpihak pada rakyat kecil dan jauh dari praktik korupsi.(OL-5)
Smart Irrigation Systemdirancang untuk mengatur jumlah air dan pupuk yang digunakan oleh petani secara efisien dengan bantuan aplikasi mobile.
Event ini diikuti sekitar 8 ribu orang,termasuk 1.500 pebalap dari 19 negara untuk 9 kategori perlombaan.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali mencatatkan pencapaian gemilang di kancah internasional dengan berhasil meraih lima penghargaan global dalam ajang RBI
Kawasan industri ModernCikande di Serang, Banten, akan mewakili Indonesia dalam ajang FIABCI World Prix D'Excellence Awards 2025 yang akan diselenggarakan di Lagos
Tema yang diangkat konferensi internasional Untar ini menyoroti perlunya perubahan ini karena masyarakat sekarang mengharapkan perusahaan untuk mendukung perubahan sosial dan lingkungan.
Connie menyebut Trump cenderung mengadopsi kebijakan inward-looking atau berfokus pada isu domestik AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved