Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MEMANASNYA perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, serta kenaikan harga bahan bakar, dikhawatirkan bisa menggerus keuntungan maskapai penerbangan sepanjang 2019. Hal itu ditekankan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA).
Peringatan tersebut mengemuka dalam pertemuan tahunan maskapai global di Seoul, Korea Selatan. Pertemuan IATA tahun ini mencakup 290 maskapai penerbangan, yang mewakili 82% lalu lintas udara global. Proyeksi laba bersih kolektif periode 2019 sebesar 28 miliar dolar AS, turun dari perkiraan awal 35,5 miliar dolar AS.
Prospek suram industri kedirgantaraan dipengaruhi kenaikan biaya berbagai aspek, termasuk tenaga kerja, bahan bakar dan infrastruktur. IATA lantas menyoroti perang dagang antara dua ekonomi raksasa global, yang menimbulkan dampak negatif.
"Melemahnya perdagangan global kemungkinan akan berlanjut, ketika perang dagang AS-Tiongkok meningkat," jelas Kepala Eksekutif IATA, Alexandre de Juniac.
Baca juga: Kecemasan Perang Dagang Mereda, IHSG Berpotensi Menguat
"Dalam hal ini, tentu berdampak pada bisnis kargo. Tidak menutup kemungkinan lalu lintas penumpang juga bisa terdampak," imbuhnya.
Sejak tahun lalu, Washington dan Beijing terkunci dalam perang dagang. Kedua negara saling melempar serangan tarif atas komoditas bernilai ratusan miliar dolar. Pasar global pun terguncang. Banyak industri manufaktur di Asia yang terpukul, karena bergantung pada kinerja ekspor.
Kepala ekonom IATA, Brian Pearce, memperkirakan lalu lintas kargo udara tahun ini tidak akan mencapai pertumbuhan terbaik. Pearce menyoroti dampak perang tarif yang bergulir sejak paruh pertama 2018. "Wilayah Asia-Pasifik yang berkontribusi sekitar 40% terhadap pergerakan kargo udara global, jelas berada di bawah tekanan," pungkas Pearce.
"Kargo merupakan fitur penting. Sehingga, lemahnya perdagangan dan risiko sekitar perdagangan, akan menekan profitabilitas di wilayah ini," lanjutnya.
Adapun Pearce menggambarkan kawasan Asia-Pasifik sebagai wilayah yang beragam. Negara-negara Asia, terutama India dan Tiongkok, berpotensi memimpin pertumbuhan global sekitar 5% dalam bisnis aviasi. Dia tidak menyampingkan kemungkinan resesi industri, namun peningkatan permintaan perjalanan udara bisa menepis hal tersebut. "Jadi, sepertinya tidak akan terjadi pada 2019," ucap Pearce. (AFP/OL-7)
PERANG 12 hari (13-25 Juni) antara Iran versus Israel-AS telah berakhir dengan 'gencatan senjata'.
PEMERINTAH Israel menyatakan kesediaannya untuk menjajaki perdamaian dengan Suriah.
Menghadapi kenyataan adanya perang Iran-Israel saat ini, penulis sebagai eksponen Patriot Soekarnois belum melihat adanya sikap tegas dari pemerintah terhadap perang tersebut.
Presiden sementara Suriah Ahmad al-Sharaa dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang dipertimbangkan untuk bertemu di sela-sela Majelis Umum PBB yang akan datang di New York.
IRAN menolak klaim pembenaran AS atas serangan Negeri Paman Sam terhadap fasilitas nuklir Iran yang disebut Washington sebagai pembelaan diri kolektif.
AMERIKA Serikat telah menyetujui penjualan sistem panduan senilai US$510 juta (sekitar Rp8,24 triliun) untuk bunker Israel dan bom regular.
Rute ini akan mulai beroperasi pada 23 Juli 2025 mendatang dan diharapkan menjadi pendorong baru sektor pariwisata dan perekonomian di kedua wilayah.
Letusan Gunung Ile Lewotolok mengakibatkan pesawat Wings Air IW1995 rute Kupang-Lewoleba menunda penerbangan.
Menurut Kemenhub, Pelita Air dinobatkan sebagai maskapai paling tepat waktu di Indonesia pada 2024 dengan tingkat ketepatan jadwal 94,3%.
Di saat banyak maskapai lain berjuang keras mempertahankan performa on-time, maskapai justru mampu konsisten berada di posisi teratas.
Armada baru ini melayani rute dengan jadwal penerbangan tetap CGK-TIM-DJJ 3 kali dalam seminggu, sedangkan rute SIN-HLP-BPN tetap dilayani pesawat jenis 737-300F.
Mulai 9 Juni 2025, masyarakat dapat menikmati penerbangan langsung dari Jakarta - Makassar, Makassar - Ambon, serta Jakarta - Ambon via Makassar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved