Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
TIONGKOK menuduh Amerika Serikat (AS) sebagai teroris ekonomi. 'Negeri Tirai Bambu' pun meluapkan retorika di tengah perang dagang dengan AS.
Negosiasi perdagangan antara dua ekonomi raksasa dunia tampaknya mengalami hambatan. Hal itu tidak lepas dari langkah Presiden AS, Donald Trump, yang menaikkan tarif atas komoditas Tiongkok awal bulan ini. Pemerintah AS bahkan memasukkan Huawei, raksasa telekomunikasi asal Tiongkok, dalam daftar hitam.
"Kami menentang perang dagang, tetapi kami tidak takut dengan hal itu," pungkas Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok, Zhang Huanhui.
"Hasutan yang sudah direncanakan dari konflik perdagangan ialah terorisme ekonomi, chauvinisme ekonomi, dan intimidasi ekonomi. Perlu diingat, tidak ada pemenang dalam perang dagang," imbuh Zhang.
Menyikapi tindakan AS, Tiongkok pun memberlakukan tarif balasan terhadap komoditas AS. Media pemerintah menyatakan Tiongkok bisa menghentikan ekspor logam tanah jarang ke 'Negeri Paman Sam'.
"Perang dagang juga berdampak negatif pada pengembangan dan kebangkitan ekonomi global," tegas Zhang.
Menanggapi tantangan
Selama Washington dan Beijing berkonflik, Presiden Xi Jinping tengah bersiap untuk bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam agenda kunjungan ke Rusia pada 5-7 Juni mendatang.
"Tiongkok dan Rusia tentu akan memperkuat kerja sama ekonomi dan perdagangan, termasuk kerja sama di bidang investasi," ujarnya.
"Kami juga akan menanggapi berbagai tantangan eksternal. Dalam hal ini, untuk mengembangkan ekonomi dan meningkatkan standar hidup di kedua negara."
Partai Komunis bahkan menggali hal yang bisa menjadi pertarungan panjang dengan AS. Tidak ketinggalan, pembawa berita dari China Global Television Network (CGTN), mengadakan debat langka dengan pembawa berita dari Fox Business Network. Mereka membahas perang dagang setelah berseteru di jejaring sosial.
"Kami menyarankan AS agar tidak meremehkan kemampuan Tiongkok dalam melindungi hak dan kepentingan domestik. Jangan sampai AS menganggap kami tidak pernah memberi peringatan," ujar juru bicara partai dalam tulisan editorial The People's Daily.
Menlu AS, Mike Pompeo, mempertanyakan ancaman penghentian ekspor tanah jarang. Dia menegaskan, rakyat AS menderita dan kehilangan selama beberapa dekade di bawah aturan yang berlaku.
AS memperbarui serangan terhadap Huawei, dengan menekankan ada konektivitas mendalam antara perusahaan dan pemerintah Tiongkok, yang tidak terparalel dalam sistem AS. "Jika Partai Komunis ingin mendapatkan informasi dari teknologi Huawei, sudah pasti Huawei akan memberikannya kepada mereka," pungkas Pompeo kepada Fox Business Network. (AFP/Tes/I-1)
Australia resmi menghentikan sementara sebagian layanan pengiriman pos ke Amerika Serikat terkait tarif impor.
Namun seraya mencatat bahwa hubungan ekonomi antara kedua negara telah membaik, Trump tetap membuka peluang untuk tarif yang lebih tinggi, dan melontarkan ancaman terhadap ‘Negeri Panda’.
Korea Utara kembali melontarkan kecaman terhadap latihan militer gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan yang tengah berlangsung.
Latihan militer gabungan Super Garuda Shield menyatukan lebih dari 6.000 pasukan dari 13 negara peserta.
Penggunaan senjata hanya diizinkan sebagai langkah terakhir dan terbatas pada situasi ancaman kematian atau cedera serius.
AFE menyoroti minimnya transparansi dan komunikasi dari pihak La Liga mengenai rencana membawa pertandingan domestik ke luar negeri.
Namun seraya mencatat bahwa hubungan ekonomi antara kedua negara telah membaik, Trump tetap membuka peluang untuk tarif yang lebih tinggi, dan melontarkan ancaman terhadap ‘Negeri Panda’.
Tingkat ketidakpercayaan tertinggi tercatat di Metro Manila dan Luzon Tengah sebesar 88%, dan terendah di Visayas sebesar 77%.
Ilmuwan Tiongkok berjuang menyelamatkan lumba-lumba tanpa sirip yang masih hidup di Sungai Yangtze.
SELAMA kampanye, Donald Trump berjanji akan menggunakan tarif untuk merevitalisasi industri Amerika, mendatangkan lapangan kerja, dan membantu Negeri Paman Sam kembali hebat.
Mengimpor barang dari Tiongkok adalah peluang besar bagi pebisnis di Indonesia. Harga produk yang kompetitif, pilihan supplier yang banyak, dan kualitas yang bervarias.
Seorang warga Tiongkok dihukum delapan tahun penjara karena menyelundupkan senjata api ke Korea Utara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved