Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menilai pemberlakuan tarif atas komoditas Tiongkok mendorong investor AS merelokasi basis produksi di Negeri Tirai Bambu ke negara-negara Asia, seperti Vietnam. Menurutnya, kesepakatan dagang dengan Tiongkok tidak akan berujung 50:50.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox News Channel yang disiarkan Minggu (19/5) malam waktu setempat, Trump menyatakan AS dan Tiongkok memiliki kesepakatan yang kuat.
"Awalnya kami memiliki kesepakatan yang baik dan mereka malah mengubahnya. Lalu saya berkata tidak apa-apa, karena kami akan menaikkan tarif terhadap produk mereka," tukas Trump.
Sejauh ini, belum ada negosiasi perdagangan lebih lanjut antara pejabat tinggi AS dan Tiongkok, sejak putaran terakhir pada 10 Mei lalu. Tak berapa lama kemudian, Trump meningkatkan tarif atas komoditas Tiongkok senilai US$200 miliar, dari 10% menjadi 25%.
Trump mengambil langkah tersebut setelah Tiongkok dianggap memperburuk negosiasi dengan perubahan besar pada kesepakatan. Sejak saat itu, Tiongkok mempertegas retorikanya, yang menunjukkan pembicaraan kembali dengan AS dengan tujuan mengakhiri perang dagang dalam 10 bulan terakhir, tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat.
Baca juga: Trump: Perang Dagang Berakhir, AS Menang!
Kepada pembawa acara Fox News Steve Hilton, Trump mengatakan setelah memberlakukan tarif baru terhadap komoditas Tiongkok, pihaknya dengan senang hati mempertahankan tarif tersebut. Mengingat, komoditas AS senilai lebih dari US$100 miliar akan dikenai tarif dari Tiongkok.
Dia pun meyakini pada akhirnya Tiongkok akan membuat kesepakatan dengan AS.
"Karena mereka akan menderita dengan tarif AS. Tiongkok benar-benar terbunuh," cetusnya.
Sebelum perundingan putaran terbaru, Trump sempat mengatakan kepada Presiden Tiongkok Xi Jinping bahwa kesepakatan antara kedua negara tidak mungkin berakhir 50:50. Kesepakatan, lanjut dia, harus menguntungkan AS yang selama ini merugi karena praktik perdagangan Tiongkok.
Selain itu, Trump menekankan calon presiden dari Partai Demokrat sekaligus mantan Wakil Presiden AS Joe Biden harus diselidiki atas tuduhan penulis konservatif. Anak Biden, yakni Hunter Biden, dituding mengambil keuntungan dari posisi ayahnya, untuk menandatangani perjanjian bisnis yang menguntungkan dengan Bank of China. Tuduhan itu tertuang dalam buku milik Peter Schweizer dengan judul "Secret Empires".
"100% harus diselidiki. Itu sangat memalukan, apalagi dia (Joe Biden) mengatakan Tiongkok bukan saingan kita. Kenyataannya, Tiongkok adalah saingan terbesar AS. Mereka ingin mengambil alih dunia," tutup Trump.(Channelnewsasia/OL-5)
AS dan Tiongkok mencapai kemajuan yang meredakan perang dagang.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan akan digelarnya putaran baru pembicaraan perdagangan dengan Tiongkok untuk meredakan perang tarif.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah terbatas, pada perdagangan Rabu 4 Juni 2025.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa, 3 Juni 2025, dibuka melemah 28,94 poin atau 0,41% ke posisi 7.036,13.
Harga emas diprediksi akan kembali menguat signifikan dan bersiap menembus level US$3.350 per troy ons, pada pekan ini.
Kondisi perang dagang global membawa dampak signifikan bagi Indonesia, mulai rantai pasokan global, investasi hingga fluktiasi harga komoditas.
Tiongkok mengimbau komunitas global untuk memperkuat upaya menurunkan ketegangan dan mencegah krisis regional berdampak lebih luas.
PARA pemimpin Iran menyadari bahwa mereka sendiri yang harus melawan AS dan Israel. Republik Islam itu tidak punya jaringan proksi dan sekutu di Timur Tengah dan sekitarnya.
Pemerintah Tiongkok merespons rencana parlemen Iran untuk menutup Selat Hormuz yang merupakan satu titik penyeberangan strategis untuk komoditas minyak dan gas dunia.
Berbeda dengan film pertamanya, Assalamualaikum Beijing 2 banyak menampilkan keindahan Ningxia yang meliputi bentangan gurun dan pegunungan hingga arsitektur berusia ratusan tahun.
Dalam surat tersebut, Mendag mengarahkan agar rencana pengenaan Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) untuk produk benang filamen asal Tiongkok tidak dilanjutkan.
SEKITAR 70.000 orang telah dievakuasi dan dipindahkan ke tempat yang lebih aman di tengah banjir dahsyat yang melanda Tiongkok selatan, menurut laporan media lokal, Kamis (19/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved