Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Media Tiongkok Kecam Aksi Pemerintah AS

Tesa Oktiana Surbakti [email protected]
15/5/2019 06:20
 Media Tiongkok Kecam Aksi Pemerintah AS
donald j trump on twitter(twiter)

PEMERINTAH Tiongkok akhirnya mengerahkan media-media massa di negara itu untuk menyerang pemerintah Amerika Serikat setelah perang dagang antarkedua negara memanas.

Serangan dimulai dengan pemberitaan malam dari televisi pemerintah CCTV yang disiarkan ke seluruh Tiongkok.

"Tiongkok sudah menyatakan ketegasannya. Pilih berunding dan kami juga akan siap berdialog. Akan tetapi, jika pilih konfrontasi dan kami juga siap bertempur habis-habisan," tegas sang pembawa berita televisi sambil memandang langsung ke kamera.

"Bangsa Tiongkok sudah mengalami berbagai kemenangan dan kekalahan dalam 5.000 tahun terakhir! Di masa kebangkitan ini akan selalu ada tantangan dan hambatan. Tiongkok siap untuk memberi respons yang komprehensif," lanjutnya.

Tayangan video berita itu lalu dipopulerkan melalui internet dan menjadi topik hangat di media sosial seperti Weibo dan Wechat. Dukungan dari warga Tiongkok pun mengalir.

Sementara itu, kantor berita resmi Xinhua dalam editorialnya menuduh AS 'melakukan cara-cara kotor untuk mencapai tujuan' dan 'terang-terangan melakukan ancaman'.

"Jika AS mengira 'bisa mencapai tujuannya dengan cara mengancam', berarti AS meremehkan semangat bangsa Tiongkok dalam mempertahankan diri," tulis editorial tersebut.

Tiongkok awal pekan ini menyatakan akan menaikkan tarif terhadap ekspor produk AS yang bernilai US$60 miliar di bulan depan. Itu merupakan aksi balasan terhadap keputusan Presiden AS Donald Trump pekan lalu yang menaikkan tarif bagi ratusan produk asal Tiongkok.

Rencana pertemuan

Kementerian Luar Negeri Tiongkok kemarin juga mengatakan 'sejauh ini tidak ada informasi' terkait kemungkinan pertemuan Presiden Xi Jinping dengan Presiden Donald Trump untuk membahas perang dagang.

"Mereka tetap berkomunikasi melalui berbagai cara," kata juru bicara Kemenlu Geng Shuang. Saat didesak soal apakah Tiongkok sedang mempersiapkan pertemuan Xi-Trump, Geng mengaku tidak memiliki informasi soal tersebut.

Tiongkok dan AS telah bernegosiasi selama dua hari di Washington pekan lalu, tetapi tidak membuahkan hasil.

Keduanya mengindikasikan perundingan akan diteruskan. Menurut pimpinan perundingan Tiongkok, Liu He, negosiasi selanjutnya kemungkinan dilaksanakan di Beijing, tetapi waktunya belum dipastikan.

AS selama ini mendesak Tiongkok mengubah kebijakan terkait perlindungan hak intelektual, pengurangan subsidi yang besar bagi perusahaan milik pemerintah, dan mengurangi defisit nilai perdagangan kedua negara.

Pertemuan Xi-Trump sebelumnya dijadwalkan terjadi pada Maret lalu, tetapi tidak terwujud karena keduanya tidak mencapai kesepakatan. Trump sendiri menulis pekan lalu di Twitter bahwa hubungannya dengan Xi tetap 'sangat solid'.

Trump juga menyatakan perang dagang dengan Tiongkok itu nantinya malah akan menguntungkan para petani di Amerika Serikat. (AFP/Yan/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik