Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Perempuan Presiden Pertama Slovakia

Denny Parsaulian Sinaga
01/4/2019 03:00
Perempuan Presiden Pertama Slovakia
Presiden Slovakia Andrej Kiska memberi selamat kepada Presiden Slovakia terpilih Zuzana Caputova di Bratislava, Slovakia, SabSabtu (30/3).(JOE KLAMAR / AFP)

PENGKRITIK pemerintah yang vokal dan aktivis antikorupsi, Zuzana Caputova, akan menjadi perempuan presiden pertama Slovakia. Hal ini, setelah hasil pemilihan sementara, menunjukkan dia menang dalam pemilihan putaran kedua, Sabtu (30/3).

Pengacara lingkungan Caputova mendapat 58,40% suara, sedangkan komisioner energi Uni Eropa Maros Sefcovic mengumpulkan 41,59%. Demikian menurut Kantor Statistik Slovakia. Hasil resmi akan diumumkan, Minggu (31/3) siang waktu setempat.

"Mari kita mencari apa yang menghubungkan kita. Mari kita mengutamakan kerja sama di atas kepentingan pribadi," kata Caputova setelah kemenangannya.

Sefcovic, kandidat partai berkuasa berusia 52 tahun, menele pon Caputova untuk memberi selamat dan berencana mengirim bunga. "Perempuan presiden pertama Slovakia pantas mendapat karangan bunga," katanya kepada wartawan.

Presiden yang akan berakhir masa berkuasanya, Andrej Kiska, mengatakan kepada wartawan bahwa Slovakia sedang mengalami krisis moral dan membutuhkan seorang presiden seperti Zuzana Caputova. "Banyak negara mungkin iri pada kami karena kami telah memilih presiden yang melambangkan nilai-nilai seperti kesopanan," tukasnya.

Caputova, yang menggunakan slogan 'Berdiri melawan kejahatan' menyebut beberapa minggu terakhir sangat menantang dan sebuah perjalanan yang intens.

Perempuan yang tidak asing dengan pertempuran keras itu memenangi penghargaan 2016 karena berhasil memblokade tempat pembuangan sampah yang direncanakan di kota kelahirannya Pezinok.

Baru-baru ini, ia turun ke jalan-jalan di negara Eropa tengah yang berpenduduk 5,4 juta itu. Dia turun bersama dengan puluhan ribu pengunjuk rasa antipemerin- tah lainnya setelah wartawan investigasi Jan Kuciak ditembak mati bersama tunangannya pada Februari 2018.

Caputova akan memulai perubahan sistematis yang akan menghilangkan pengaruh politik pada jaksa dan polisi. Selain memperjuangkan keadilan bagi semua, Caputova menjanjikan perawatan yang lebih baik bagi para manula dan perlindungan lingkungan.

Suara protes

Awal pekan ini, ia memenangi dukungan dari Jozef Kuciak, saudara jurnalis yang terbunuh, yang mengecam Sefcovic karena hubungannya dengan lembaga politik.

"Aku tidak akan memilih seseorang yang didukung oleh oligarki dan orang-orang mereka yang telah merampas kakak dan iparku," katanya.

Para pengamat telah membandingkan Caputova dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, orang luar yang meraih kekuasaan sebagai reformis. "Kisah yang sama terungkap selama pemilihan presiden terakhir di Prancis," analis Aneta Vilagi.

Analis Juraj Marusiak memperingatkan kedua program mereka dirumuskan dalam kontur yang tidak jelas sehingga mereka juga dapat memberi kekecewaan besar. "Caputova, seperti Macron, ialah simbol harapan yang sangat kabur," kata Marusiak.

Teknisi IT Oliver Strycek mengatakan, kurangnya pengalaman politik Caputova sangat menyegarkan.

"Saya tidak melihat siapa pun di antara politikus kita yang bisa dipercaya, bahkan di dalam partai-partai oposisi," katanya.

Analis data Viliam Gregus, 28, mengatakan pilihannya atas Caputova ialah suara protes terhadap Sefcovic dan koalisi yang berkuasa. (AFP/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya