Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Indonesia Luncurkan Pelatihan Bisnis Untuk Pengungsi Palestina

Tesa Oktiana Surbakti
05/3/2019 19:43
Indonesia Luncurkan Pelatihan Bisnis Untuk Pengungsi Palestina
(antara)

KEMENTERIAN Luar Negeri meluncurkan program peniingkatan kapasitas pengungsi Palestina di Amman, Yordania.

Program itu diluncurkan langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dengan membuka program dengan tajuk Internasional Training of Trainers on Business Planning for Women in Refugee Camps: Women Empowerment to Achieve Sustainable Development Goal, Selasa (5/3).

"Pada 8 Maret merupakan hari perempuan sedunia. Saya ingin mendedikasikan hari itu untuk perempuan Palestina. Khususnya peran mereka dalam perdamaian dan keamanan,” ujar Retno dalam keterangan resmi, Selasa (5/3).

Retno menegaskan pentingnya isu Palestina bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia. Terutama dalam rangka pemberdayaan perempuan. Dia menekankan perempuan memiliki peran krusial dalam pembangunan bangsa.

“Palestina ada di jantung politik luar negeri Indonesia, isu Palestina dan pemberdayaan perempuan sangat dekat di hati saya,” imbuh Retno.

Dia mengungkapkan, membangun sebuah bangsa Palestina tergolong tidak mudah. Hal ini tidak dapat dilakukan dalam satu malam.

Baca juga : RI Minta Dukungan Konkret untuk Palestina

Menurutnya, dibutuhkan kondisi yang kondusif, serta dukungan internasional. Baik dalam bidang ekonomi, pembangunan dab pengembangan kapasitas.

Dukungan Indonesia melalui penyelenggaraan program pelatihan, diharapkan dapat memperkuat upaya persiapan Palestina dalam meraih kemerdekannya.

“Indonesia sejak lama memberikan dukungan bantuan kapasitas bagi Palestina. Mulai dari bidang pengembangan UMKM, pemberdayaan perempuan, good governance, pendanaan mikro hingga pelestarian lingkungan hidup. Itu akan membentuk pondasi penting bagi pengembangan institusi Palestina,” katanya.

Terkait dengan pemberdayaan perempuan, secara khusus Retno menilai pemberdayaan perempuan Palestina tidak hanya akan menguntungkan secara ekonomi, melainkan juga memperkokoh infrastruktur sosio-ekonomi bangsa.

Melalui pelatihan dan pemberdayaan, masyarakat Palestina diharapkan mendapat kesempatan hidup yang lebih baik, di luar batas kamp pengungsian. Sejumlah program peningkatan kapasitas menjadi "building blocks" dalam membangun pemerintahan yang kokoh dan bermartabat.

Retno turut mengapresiasi peran komunitas internasional, khususnya UNRWA dan organisasi-organisasi lainnya, yang bekerja keras untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat Palestina. Khususnya mereka yang saat ini berada di berbagai kamp pengungsi.

Retno menyoroti kembali posisi Indonesia yang senantiasa mendorong negara-negara Organisasi Kerja sama Islam (OKI), agar tegas dan berani dalam memberikan dukungan kepada Palestina.

“Di pertemuan OKI minggu lalu, saya tegaskan bahwa tidak ada pilihan lain bagi OKI, kecuali memberikan dukungan tegas dan konkret bagi kemerdekaan Palestina,” tegas Menlu Retno.

Pada kesempatan itu, Menlu RI juga menyaksikan penandatanganan letter on intent antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Palestina, mengenai pemberian bantuan kemanusiaan untuk Gaza.

Bantruan berupa pengadaan desalinasi air dan obat obatan, serta alat alat kesehatan. Perjanjian itu ditandatangani Sekjen Kemlu, Duta Besar Mayerfas dan Duta Mazen Shamiyah, Assistant Minister for Asia, Africa and Australia dari Kemlu Palestina.

Baca juga : Pemerintah Bebaskan Bea Masuk Kurma dan Zaitun Palestina

Pelatihan bisnis untuk perempuan di kamp pengungsi akan dilaksanakan di Amman pada tanggal 5-8 Maret 2019.

Pelatihan terdiri dari 30 peserta dari berbagai lembaga penanganan pengungsi di Palestina dan Yordania, termasuk UNRWA Palestina, UNRWA Yordania, Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO), East Jerusalem Young Men Christian Association (YMCA), Women’s Centre Al Thouri Silwan, dan WAFAA Group-Palestine.

Tenaga ahli untuk pelatihan berasal dari Global Entrepreunership Network (GEN) Indonesia, yang berada di bawah Ciputra Foundation dan memiliki kemitraan dengan Queen Rania Foundation di Yordania. Sehingga, diharapkan dapat membantu membuka akses bagi para pengungsi Palestina kepada lembaga pembiayaan dan pengembangan UMKM.(OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya