Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Para Rambo Bergabung dengan Kurdi

MI
05/2/2015 00:00
Para Rambo Bergabung dengan Kurdi
pejuang Kurdi(AFP)

KETIKA para pejuang Kurdi berkumpul mengitari api di kota pegunungan yang dingin dan lembap di Irak barat setelah kelelahan karena memerangi kelompok Islamic State (IS), salah seorang mengenakan rompi taktis bertuliskan kata-kata 'Kristus Adalah Tuhan' bergabung dengan mereka dan mengejutkan suasana malam itu.

Sang petempur, dengan senapan sniper tersandang di bahunya dan lilitan kepala bergaya Rambo, itu ialah Jordan Matson, 28, dari Sturtevant, Negara Bagian Wisconsin, Amerika Serikat (AS).

Dia mantan tentara Angkatan Darat AS yang bergabung dengan pejuang Kurdi untuk melawan dan mengusir kelompok ekstremis IS yang menguasai sepertiga dari wilayah Irak dan Suriah.

"Saya tidak akan kembali hingga pertempuran selesai dan ISIS (IS) lumpuh," kata Matson.

"Saya memutuskan jika pemerintah saya tidak akan melakukan apa-apa untuk membantu negara ini, terutama orang-orang Kurdi yang berdiri dengan kami selama 10 tahun dan membantu kami keluar ketika kami berada di negeri ini, saya harus melakukan sesuatu."

Matson dan puluhan warga Barat lainnya sekarang bergabung dengan Kurdi melawan kelompok militan. Mereka terdorong oleh kampanye di media sosial yang digalakkan Kurdi.

Ketika AS dan sekutu koali-sinya mengebom para ekstremis dari udara, Kurdi mengatakan mereka berharap lebih banyak orang Barat akan bergabung dengan mereka di medan tempur untuk berjuang.

Soal warga asing yang bergabung dalam medan perang di negara lain bukanlah hal yang baru, dari French Foreign Legion hingga Brigades of the Spanish Civil War. Kurdi memaksimalkan internet untuk menjaring para prajurit, membuka sebuah laman Facebook bernama The Lions of Rojava. Misinya ialah mengirim 'teroris ke neraka dan menyelamatkan nyawa manusia'.

Tidak jarang di laman Face-book itu ditampilkan potret orang yang tersenyum, komandan perempuan Kurdi yang cantik, dan komandan perempuan tentara Kurdi bersenjata lengkap dan para pejuangnya. Mungkin itu salah satu strategi mereka untuk menggaet minat pejuang asing untuk bergabung dalam medan tempur Irak dan Suriah. (Hym/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
  • Jejak Capres Suriname di Kanding

    05/2/2015 00:00

    PARSONO, 43, warga Desa Kanding, Kecamatan Somagede, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), mengaku kaget ketika anggota Paguyuban Sambung Roso Jawa-Suriname, Arie Grobbee, datang ke rumahnya, beberapa hari lalu