Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Langkah Cepat Pemerintah Indonesia untuk Rohingya Diapresiasi

Bayu Anggoro
03/9/2017 17:26
Langkah Cepat Pemerintah Indonesia untuk Rohingya Diapresiasi
(MI/RAMDANI)

WAKIL Ketua Komisi I DPR RI mengapresiasi sikap pemerintah yang cepat merespons tragedi kemanusiaan yang dialami warga minoritas Rohingya, di Myanmar. Pemerintah telah mengutus Menteri Luar Negeri untuk membicarakan hal tersebut dengan pemerintah Myanmar.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tubagus Hasanudin mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk bertemu Presiden Myanmar Aung San Su Kyi.

"Ibu Menlu sudah diutus Presiden ke Myanmar. Berbicara untuk mencari solusi terbaik untuk mereka," kata Tubagus di Bandung, Minggu (3/9).

Rekonsialisasi di negara tetangga ini, lanjutnya, sangat penting dilakukan karena menyangkut hak azasi dan peradaban manusia. "Solusi terbaik harus dilakukan. Indonesia mendorong adanya keadilan bagi warga Rohingya," tegasnya.

Dia pun memastikan pemerintah akan menangani dengan baik jika adanya gelombang pengungsi Rohingya yang memasuki wilayah Tanah Air. "Kita terima. Nanti melibatkan UNHCR (badan PBB yang menangani pengungsi). Kita bekerja sama mencari solusi. Itu ada tahapan-tahapannya," ujarnya.

Sebelumnya, saat ditemui di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, hari ini, Menlu Retno akan menemui Penasehat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi. "Atas perintah Presiden dan setelah berkomunikasi dengan Pemerintah Myanmar, sore ini saya akan berangkat menuju Myanmar untuk bertemu dengan State Counsellor/Menlu Myanmar, Daw Aung San Suu Kyi," ujarnya.

Dikatakan Menlu, Indonesia adalah negara pertama yang merespons dengan cepat bentrokan kedua yang pecah di Rakhine State, 25 Agustus kemarin. Gerak cepat Indonesia juga sama dengan saat bentrokan pecah tahun lalu.

"Kita ini melihat suatu masalah tidak bisa hanya dari luarnya saja, tetapi dari akar masalah, di hulu dan juga dampak masalah tersebut, misalnya pengungsi yang kabur ke Bangladesh. Pendekatan kita ini adalah pendekatan yang konkret. Kita memilih untuk melakukan sesuatu untuk membantu memulihkan krisis kemanusiaan itu," lanjut dia. (MTVN/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya