Krisis Rohingya Ujian Besar Bagi ASEAN

LB. Ciputri Hutabarat
03/9/2017 15:01
Krisis Rohingya Ujian Besar Bagi ASEAN
(AP/Bernat Armangue)

Andil organisasi Negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) dipertanyakan saat krisis Rohingya kembali mencuat di mata dunia. Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philips J Vermonte mengatskan harusnya ASEAN bisa menjadi salah satu bala bantuan diplomasi sebagai persatuan bangsa-bangsa se-Asia Tenggara.

"Ini ujian besar bagi ASEAN yang baru-baru ini merayakan 50 tahun. ASEAN tidak punya skema khusus untuk memperhanakan wilayahnya khususnya di kasus Rohingya," kata Philips di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 3 September 2017.

Philips menilai ASEAN tak memiliki gigi dalam kasus kejahatan manusia di Myanmar tersebut. Padahal, ASEAN memiliki badan kelengkaoan yang menangani khusus soal kejahatan manusia di ASEAN.

"ASEAN terlihat tidak berdaya. Harusnya, ASEAN lebih melonggarkan peraturan yang ada antar lembaga dan bisa melakukan diplomasi.

Sekertaris Dewan Nasional Setara Institute Romo Benny Susetyo pun menanggapi hal serupa. Dia meminta agar ASEAN bisa lebih bergerak membantu konflik etnis Rohingya di Mynmar.

"Kita mengharapkan agar ASEAN lebih memperhatikan kasus ini. Termasuk, bisa membahas soal pemberian kewarganegaraan kepada pengungsi-pengungsi Rohingya," tegas dia. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya