Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
PEMERINTAH telah menetapkan bahwa sekolah yang berada di zona hijau akan dibuka secara bertahap. Pada Senin (15/6) saat pengumuman itu diwartakan, setidaknya ada 6% atau 85 kabupaten/kota yang berada di zona tersebut. Sementara itu, terkait dengan sekolah yang ada di zona merah, oranye, dan kuning (94%/429 kab dan kota), pemerintah melarang satuan pendidikan untuk melakukan pembelajaran tatap muka dan tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh.
Pembukaan sekolah di zona hijau yang akan dilakukan pada Juli 2020 ini berprinsip pada kesehatan dan keselamatan peserta didik, guru, dan juga keluarga. Dengan demikian, sekolah wajib menyiapkan aturan serta sarana dan prasana kesehatan.
Dalam pembukaan sekolah secara bertahap ini, ada empat syarat yang harus dipenuhi. Syarat utama ialah sekolah harus berada di zona hijau. Kedua, harus ada izin pemerintah daerah atau kantor wilayah/kantor Kementerian Agama. Ketiga, satuan pendidikan sudah memenuhi semua daftar periksa dan siap melakukan pembelajaran tatap muka. Keempat, orangtua atau wali murid menyetujui putra-putri mereka melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan. Jika salah satu dari empat syarat tersebut tidak terpenuhi, peserta didik tidak dapat melakukan pembelajaran tatap muka dan terus melanjutkan belajar dari rumah secara penuh.
Di sisi lain, terkait dengan rencana pemerintah ini, beberapa hasil survei terkait dengan kebijakan belajar dari rumah muncul dan amat mungkin jika dijadikan sebagai pertimbangan. Yang pertama ialah survei dari Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI). Berdasarkan survei yang dilakukan pada 6-8 Juni ini, mayoritas responden keberatan sekolah dibuka kembali. Sebanyak 55,1% responden mengatakan sekolah belum memenuhi kebutuhan pokok dalam menghadapi kenormalan baru. Salah satu kendala terberatnya ialah pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan. Mereka tidak yakin dapat memenuhi segala kebutuhan tersebut dalam sebulan.
Dalam survei berbeda yang dilakukan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), para orangtua juga rupanya cemas jika anak mereka kembali ke sekolah pada tahun ajaran baru. Dalam hasil survei itu, 85,5% orangtua keberatan anak mereka kembali ke sekolah. Namun, 65% responden anak justru berharap dapat bersekolah kembali. Menurut Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi, hal itu dapat dipahami karena anak sudah terlalu lama tinggal di rumah, ada kejenuhan dan rindu suasana sekolah.
Baca Juga: Penyelenggaraan Pembelajaraan di Masa Pandemi Covid-19
Hasil serupa juga terungkap dalam survei yang dilakukan United Nations Children's Fund (Unicef). Dalam survei yang dilakukan pada 18 hingga 29 Mei 2020 dan 5 hingga 8 Juni 2020 terhadap 4.000-an siswa di 34 provinsi ini, 66% siswa merasa tidak nyaman belajar dari rumah dan 87% mengatakan mereka ingin segera kembali ke sekolah. Akan tetapi, ketika ditanya kapan waktu terbaik untuk kembali belajar di sekolah, 50% responden menyatakan waktu yang tepat ialah saat kasus covid-19 menurun.
Di sisi lain, tantangan utama mereka untuk belajar dari rumah juga tak sepele, apalagi jika pembelajaran jarak jauh berlanjut. Setidaknya 38% siswa mengatakan kekurangan bimbingan guru, 35% menyebutkan akses internet buruk, dan jika PJJ berlanjut, 62% siswa mengatakan mereka membutuhkan bantuan untuk kuota internet.
Ubah data rumit jadi visual menarik! Infografis: solusi jitu sajikan informasi padat, mudah dicerna, dan memikat audiens.
Infografis: Visualisasikan data kompleks jadi cerita menarik! Pelajari cara efektif menyampaikan informasi lewat infografis yang memukau.
Berbagai pencapaian serta program-program kemanusiaan telah ditorehkan oleh Kementerian Agama
NASIB RUU tentang Pelindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) kembali digantung.
Kredit Usaha Rakyat untuk Produktivitas Masyarakat dan Menjaga Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Tiga mesin ekonomi harus bergerak bersama dan berkesinambungan
Ajang ini sebagai wujud komitmen berkelanjutan perusahaan dalam menjalankan inisiatif Corporate Citizenship melalui pilar pendidikan sebagai pilar terbesar.
DI tengah meningkatnya kebutuhan akan akses pendidikan berkualitas bagi keluarga urban, peran pengembang properti dalam menghadirkan fasilitas pendidikan modern menjadi semakin vital.
Sebelumnya di hari yang sama, surat kabar Kamboja The Khmer Times melaporkan bahwa Kamboja juga menutup sementara seluruh 260 sekolah di provinsi Oddar Meanchey.
Kondisi udara Pekanbaru diselimuti kabut asap karhutla, imbauan Wali Kota Pekanbaru terhadap pihak sekolah agar murid memakai masker.
PERJALANAN Lazismu sebagai lembaga amil zakat nasional memasuki usianya yang ke-23, tepatnya jatuh pada 4 Juli 2025.
Pendekatan sekolah terhadap siswa pada hari pertama bisa menjadi penentu bagaimana anak akan menjalani proses pendidikan selanjutnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved