Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
SEORANG wanita asal Bhiwadi, India menjalani hamil pertamanya dengan sangat luar biasa. Ia menjalani operasi pengangkatan tumor ovarium seukuran bola basket yang ditemukan selama kehamilannya pada usia kehamilan 14 minggu.
Prosedur langka dan berisiko tinggi ini dilakukan di rumah sakit swasta di Dwarka, para dokter harus dengan hati-hati menyeimbangkan perawatan tumor sambil melindungi bayi yang belum lahir. Tumor tersebut terdeteksi selama pemindaian ultrasonografi rutin, yang menunjukkan massa perut yang luar biasa besar. Pemindaian awal menunjukkan potensi kanker ovarium, sehingga mempersulit pendekatan pengobatan.
Tim medis melakukan operasi terbuka untuk mengangkat tumor beserta ovarium dan tuba falopi yang terkena.
Selama prosedur, mereka juga mengevaluasi penyebaran kanker sambil mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi kehamilan dengan menghindari pecahnya tumor dan stimulasi rahim yang tidak perlu.
Menemukan tumor selama kehamilan bisa sangat membebani pasien dan keluarga. Meskipun kasus ini jarang terjadi, kondisi ini dapat ditangani dengan aman melalui diagnosis tepat waktu, perencanaan yang cermat, dan perawatan terkoordinasi lintas spesialisasi.
Tumor ovarium sebesar ini selama kehamilan sangat jarang terjadi, dan operasi pada tahap ini membutuhkan ketelitian yang tinggi.
"Kasus ini adalah contoh yang sangat baik tentang bagaimana intervensi tepat waktu, kerja tim multidisiplin, dan perawatan medis canggih dapat membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin," kata Konsultan Ginekologi Bedah Onkologi di Max Super Specialty Hospital, Dwarka, Dr. Sarita Kumari dikutip dari Times of India, Senin (1/9).
Pasien yang berusia 25 tahun tersebut pulih dengan baik dan diperbolehkan pulang dalam waktu tiga hari setelah operasi. la melanjutkan kehamilannya di bawah pengawasan medis yang ketat hingga akhirya berhasil melahirkan bayi laki-laki yang sehat.
Hasil patologi akhir mengonfirmasi bahwa tumor tersebut adalah sarkoma yang terbatas pada ovarium, tanpa bukti penyebaran di perut.
Direktur Asosiasi & Kepala Unit Onkologi Bedah Sanjeev Kumar mengatakan tumor ovarium ganas ditemukan pada 1/10 ribu kehamilan, dan sarkoma ovarium sangat jarang.
"Dengan hanya sedikit laporan kasus yang dipublikasikan dalam literatur medis. Deteksi dini memainkan peran penting, karena diagnosis dan evaluasi yang tepat waktu memungkinkan dokter memilih strategi pengobatan yang paling aman sekaligus menyeimbangkan kesehatan ibu dengan keselamatan kehamilan," pungkasnya. (H-2)
Pelajari bagaimana paparan PFAS, pestisida, logam berat, dan BPA meningkatkan risiko keguguran berulang.
Seperti diketahui, seiring bertambahnya usia, peluang hamil alami akan menurun karena cadangan sel telur perempuan berkurang dan kualitasnya ikut menurun.
Panel FDA meragukan keamanan antidepresan SSRI seperti Prozac dan Zoloft bagi ibu hamil, bahkan mengusulkan peringatan kotak hitam.
Program Pejuang Dua Merah diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak perempuan untuk terus berjuang dengan semangat dan keyakinan, serta menemukan kekuatan dalam kebersamaan.
Keadaan ini ditandai dengan peningkatan tekanan darah selama kehamilan, yang memerlukan pengawasan ketat. Penanganan yang baik dapat menghindari masalah serius
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved