Headline

Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.

Kemendiktisaintek Minta Anggaran Tambahan Rp5,9 Triliun

Ficky Ramadhan
27/8/2025 13:41
Kemendiktisaintek Minta Anggaran Tambahan Rp5,9 Triliun
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto.(Dok. Metro Tv)

KEMENTERIAN Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp5,9 triliun untuk tahun 2026. Anggaran tersebut guna mengakomodasi secara optimal berbagai program prioritas, seperti beasiswa hingga Sekolah Unggul Garuda.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto mengatakan, pagu anggaran 2026 yang didapatkan Kemendiktisaintek sebesar Rp61 triliun. Usulan tambahan Rp5,9 triliun ini dilakukan untuk memastikan keberlanjutan program prioritas yang belum terakomodasi dalam pagu indikatif tahun depan.

"Kami kembali mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp5.936.604.056.000 untuk pemenuhan program-program prioritas yang belum dapat diakomodasi secara optimal pendanaannya pada pagu tahun anggaran 2026," kata Brian dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Rabu (27/8).

Brian menambahkan, usulan tambahan anggaran tersebut untuk memenuhi kebutuhan di berbagai Direktorat Jenderal serta Sekretariat Jenderal di Kemendiktisaintek.

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen Kemendiktisaintek Togar M Simatupang menjelaskan rincian mengenai usulan anggaran Rp5,9 triliun tersebut. Ia menyebut, Sekretariat Jenderal memerlukan tambahan Rp256 miliar. Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi memerlukan tambahan sebesar Rp1,2 triliun.

"Kami mengajukan untuk program pendidikan tinggi dan program dukungan manajemen. Program pendidikan tinggi adalah untuk tambahan KIP Kuliah kekurangan sebesar 22.050 beasiswa, kemudian untuk BPI beasiswa pendidikan Indonesia itu ada tambahan sebesar Rp6,6 miliar," kata Togar.

"Kemudian ada untuk Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik) masih ada tambahan sebesar Rp22 miliar. Dan untuk Dukman (dukungan manajemen) itu sebesar Rp17 miliar," sambungnya.

Selanjutnya, Togar mengatakan, untuk Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi memerlukan tambahan anggaran sebesar Rp847 miliar dengan Rp275 miliar untuk revitalisasi perguruan tinggi negeri (PTN). Kemudian untuk pusat unggulan antar perguruan tinggi sebesar Rp50 miliar dan untuk revitalisasi PTN Vokasi sebesar Rp200 miliar.

"Program pembinaan perguruan tinggi swasta sebesar Rp100 miliar. Kami juga menambah program Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang sebanyak 213 beasiswa sebesar Rp13 miliar dan juga ada beasiswa gelar dosen untuk mengakomodasi kekurangan di on going sebesar Rp204 miliar," ucapnya.

Lebih lanjut, untuk di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi membutuhkan tambahan sebesar Rp5,5 miliar. Dukungan manajemen butuh tambahan sebesar Rp3,5 triliun untuk tunjangan kinerja dan pengangkatan dosen.

Selanjutnya, Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi juga membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp1,2 triliun yang diperuntukan untuk pengembangan SMA Unggul Garuda, Garuda Transformasi, dan layanan akademik SMA Unggul Garuda.

"Kemudian ada tambahan untuk repository sains dan teknologi yaitu program Indonesia Akses Tunggal sebesar Rp270 miliar," tuturnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya