Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Wamen Fajar: Pramuka Medium Internalisasi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Media Indonesia
25/7/2025 20:54
Wamen Fajar: Pramuka Medium Internalisasi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq dalam Perkemahan Anak Indonesia Hebat Jenjang SMP Tahun 2025 pada 24-25 Juli 2025 di Camp Hulu Cai, Cibedug, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.(Dok Kemendikdasmen)

REVITALISASI Pramuka sebagai bagian penting upaya penguatan pendidikan karakter. Itulah pokok materi yang disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq dalam kesempatan menutup kegiatan Perkemahan Anak Indonesia Hebat Jenjang SMP Tahun 2025 pada 24-25 Juli 2025 di Camp Hulu Cai, Cibedug, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Penguatan Pendidikan Karakter melalui gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Perkemahan ini dirancang dengan pendekatan kepramukaan yang menekankan metode belajar praktik di alam terbuka sebagai sarana membentuk karakter dan kebiasaan baik secara menyenangkan, bermakna, dan penuh kesadaran.

Kegiatan ini sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045 dan misi keempat Asta Cita yakni penguatan pembangunan SDM yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing global. Metode kepramukaan telah terbukti efektif dalam menginternalisasikan nilai-nilai karakter seperti kedisiplinan, gotong royong, tanggung jawab, dan cinta tanah air kepada peserta didik. "Makna terdalam Dasa Darma Pramuka sejalan dengan semangat Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat," terang Fajar.

Selain itu, kegiatan perkemahan ini meneguhkan kembali posisi Pramuka sebagai wahana pendidikan karakter yang transformatif. Sebagaimana ditegaskan dalam Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 yang mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan wajib menyediakan ekstrakurikuler berupa kepramukaan atau kepanduan lain. "Kebijakan ini merupakan bentuk komitmen dan dukungan Kemendikdasmen dalam meneguhkan kembali kebijakan Pramuka atau Kepanduan sebagai ekstrakurikuler wajib," jelas Fajar.

Ia juga menegaskan bahwa penguatan karakter bukan hanya urusan kurikulum formal, tetapi harus melibatkan ekosistem pendidikan yang lebih luas. "Kami mendorong satuan pendidikan agar menjadikan kegiatan kepramukaan sebagai bagian integral dari pembelajaran karakter. Ini bentuk gotong royong pendidikan yang melibatkan keluarga, sekolah, dan masyarakat," tambahnya.

Selama dua hari, peserta mengikuti berbagai aktivitas seperti pelatihan kebiasaan sehat, dinamika kelompok, olahraga bersama, refleksi nilai, hingga Malam Persahabatan dan Cerita Unggun. Salah satu momen penting adalah Deklarasi Anak Indonesia Hebat yang menjadi simbol komitmen peserta untuk menerapkan tujuh kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

Peserta berasal dari kalangan anggota Pramuka Penggalang serta Pembina Pramuka di wilayah Jabodetabek dan Sukabumi, termasuk Kota Bogor, Depok, Tangerang Selatan, Jakarta Selatan. (RO/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya