Headline

Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan

Fokus

Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.

Hari Anak Nasional, Anak Binaan Perlu Mendapatkan Dukungan Mental dan Keterampilan untuk Bekal Kembali ke Masyarakat

Rahmatul Fajri
23/7/2025 20:10
Hari Anak Nasional, Anak Binaan Perlu Mendapatkan Dukungan Mental dan Keterampilan untuk Bekal Kembali ke Masyarakat
Anak-anak binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Jakarta.(Dok. Pribadi)

HARI Anak Nasional 2025 menjadi momentum semua pihak untuk meningkatkan kepedulian dan perlindungan pada semua anak di Indonesia. Termasuk anak-anak binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA).

Hal itu sejalan dengan tema Hari Anak Nasional tahun ini yang mengusung Anak Hebat, Indonesia Kuat dan tagline Anak Indonesia Bersaudara. Peringatan Hari Anak Nasional tahun ini menegaskan komitmen negara dalam melindungi hak anak dan membangun generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Di berbagai LPKA Tanah Air, dukungan terhadap anak-anak diberikan dalam berbagai bentuk oleh berbagai pihak. Di beberapa LPKA, pemerintah memberikan remisi atau pemotongan masa binaan. Selain itu, juga diberikan penyuluhan hingga pelatihan guna meningkatkan keterampilan anak-anak di LPKA.

Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Jakarta, dihadirkan program Pelita Warna. Program ini merupakan bentuk dukungan terhadap proses pembinaan anak-anak binaan melalui peningkatan keterampilan, penguatan mental, dan pemberdayaan berbasis lingkungan.

Program yang berlangsung selama enam bulan ini menyasar lebih dari 30 anak binaan. Kegiatan ini dijalankan dalam kerangka program BUMN Peduli bertajuk ‘BUMN Tanggap dari Hati untuk Bangsa Bermakna’, dengan total anggaran sebesar Rp545 juta.

“Kami ingin mereka tak hanya menjalani masa pembinaan, tapi juga punya keterampilan dan kepercayaan diri sebagai bekal hidup ke depan,” ujar Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo, Ali Sodikin, melalui keterangannya, Rabu (23/7).

Ali mengatakan Pelita Warna hadir untuk memberi kesempatan bagi anak binaan agar dapat berkembang dan kembali ke masyarakat dengan kesiapan yang lebih baik.

Ali mengatakan rangkaian kegiatan program ini mencakup pelatihan sablon digital, desain grafis, barbershop, literasi, konten kreator, serta pemasaran digital. Selain itu, Pelindo juga membangun fasilitas pendukung seperti Rumah Kelola Sampah (RKS), green house, dan menyediakan sesi pendampingan psikologi yang bertujuan memperkuat ketahanan mental peserta.

Dalam praktiknya, Pelita Warna mendorong partisipasi aktif anak binaan dalam berbagai pelatihan produktif yang disertai sertifikasi kompetensi. Produk-produk hasil pelatihan, seperti sablon digital dan sayuran dari green house, telah mulai diproduksi dan digunakan di lingkungan LPKA.

“Kami menyadari pembinaan yang efektif tidak cukup hanya memberikan tempat, tetapi juga dilengkapi keterampilan dan dukungan emosional. Melalui Pelita Warna, kami ingin memastikan anak-anak binaan punya harapan dan peluang setara ketika kembali ke masyarakat,” tutur Departemen Head Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Pelindo, Febrianto Zenny.

Ia mengatakan program Pelita Warna dapat mendukung pemenuhan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama pada aspek pendidikan berkualitas, pekerjaan layak, kesehatan mental, dan pelestarian lingkungan. Ia berharap program ini bisa menjadi percontohan pembinaan anak di lembaga pemasyarakatan lainnya.

“Pembinaan ini tidak hanya menghasilkan lulusan kompeten, tetapi juga berwawasan lingkungan dan mandiri secara ekonomi,” ujarnya. (H-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya