Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Sarapan Sehat untuk Lansia: Kunci Awal Hari yang Penuh Energi dan Bebas Risiko Penyakit

Thalatie K Yani
08/7/2025 10:52
Sarapan Sehat untuk Lansia: Kunci Awal Hari yang Penuh Energi dan Bebas Risiko Penyakit
Ilustrasi(freepik)

Sarapan adalah waktu makan paling penting dalam sehari”. Meski terdengar klise, ternyata ungkapan ini masih relevan, terutama bagi kalangan lansia

Sarapan bukan sekadar rutinitas pagi, tetapi kunci penting menjaga energi dan konsentrasi. Selain itu sarapan bisa mencegah berbagai penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Lantas, mengapa sarapan begitu penting—dan seperti apa menu sarapan sehat yang bisa menunjang kesehatan, khususnya bagi para lansia?

Mengapa Sarapan Penting untuk Lansia?

1. Mengembalikan Energi yang Hilang

Setelah semalaman berpuasa, tubuh kehabisan cadangan energi berupa glikogen. Tanpa sarapan, tubuh terpaksa mengandalkan sumber energi yang kurang efisien, membuat Anda merasa lelah dan lesu.

2. Menjaga Fungsi Otak

Otak sangat bergantung pada glukosa sebagai sumber energi utama. Sarapan membantu menyediakan glukosa untuk menunjang konsentrasi, daya ingat, dan fungsi kognitif sepanjang hari.

3. Mengontrol Berat Badan

Mengisi perut di pagi hari dengan makanan bergizi bisa menghindarkan Anda dari keinginan mengonsumsi makanan tidak sehat di siang atau malam hari. Ini juga membantu menjaga pola makan tetap teratur.

4. Mendukung Konsumsi Obat

Banyak obat yang harus dikonsumsi bersamaan dengan makanan untuk menghindari gangguan pencernaan. Sarapan bisa menjadi waktu yang konsisten untuk mengonsumsi obat dengan aman.

Tips Menyusun Sarapan yang Sehat

Tidak semua makanan pagi memberikan manfaat yang sama. Sarapan ideal terdiri dari makanan utuh dan bergizi dengan kandungan serat, protein, dan lemak sehat. Berikut komponen yang disarankan:

  • Karbohidrat kompleks dari biji-bijian utuh, seperti roti gandum, oatmeal, atau sereal tanpa tambahan gula.
  • Protein sehat, seperti telur, yogurt, kacang-kacangan, atau selai kacang alami.
  • Buah dan sayur, seperti bayam dalam omelet, smoothie buah, atau potongan pisang dan beri.
  • Lemak sehat, seperti alpukat atau minyak zaitun.

Perhatikan kandungan gula tersembunyi. Istilah seperti “dextrose,” “glucose,” atau “high-fructose corn syrup” sering digunakan sebagai nama lain gula dalam makanan olahan.

Ide Sarapan Sehat yang Praktis untuk Lansia

  • Oatmeal dengan topping buah beri dan kacang-kacangan.
  • Omelet sayur isi bayam dan jamur, dengan roti gandum panggang.
  • Smoothie bayam, pisang, dan yogurt rendah lemak.
  • Roti panggang alpukat dengan telur rebus.
  • Puding chia dengan susu dan madu.

Bahan Makanan yang Sebaiknya Dibatasi

Tidak semua makanan pagi baik untuk dikonsumsi rutin. Beberapa yang sebaiknya dibatasi:

  • Sereal tinggi gula, terutama yang ditujukan untuk anak-anak.
  • Daging olahan, seperti sosis dan bacon, yang tinggi garam dan lemak jenuh.
  • Minuman manis, seperti jus kemasan yang tinggi gula tambahan.
  • Mentega berlebihan, karena kandungan lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol LDL.

Alternatif Sehat yang Bisa Dicoba

  • Puding chia: tinggi serat dan antioksidan.
  • Greek yogurt: kaya protein dan probiotik untuk pencernaan.
  • Keju cottage: sumber kalsium dan vitamin B12.
  • Telur: kaya protein dan kolin, baik untuk fungsi otak.
  • Buah beri dan pisang: tinggi antioksidan dan serat larut.
  • Oat dan ubi manis: serat tinggi dan membantu menurunkan kolesterol.
  • Alpukat: mengandung lemak tak jenuh yang baik untuk jantung.
  • Selai kacang alami: tinggi protein dan lemak sehat.
  • Bayam: kaya vitamin A dan senyawa penurun kolesterol.

Sarapan bukan hanya soal mengisi perut di pagi hari. Ini adalah momen penting untuk mengawali hari dengan energi, menjaga kestabilan metabolisme, serta mendukung kesehatan jangka panjang.  (good Housekeeping/Story Point Group/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik