Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sepekan ke depan beberapa wilayah termasuk Jabodetabek masih diguyur hujan dengan intensitas lebat.
Berdasarkan hasil analisis BMKG terkait dinamika atmosfer terkini, berikut wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat dalam sepekan antara lain di Pulau Jawa bagian barat dan tengah, termasuk Jabodetabek, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan wilayah sekitarnya. Nusa Tenggara Barat termasuk Mataram, Maluku bagian Tengah, Papua bagian Tengah, dan Utara.
"Kemudian periode 10 hingga 12 Juli 2025, potensi hujan signifikan diperkirakan akan bergeser ke wilayah Indonesia Tengah dan Timur seiring dengan pergeseran gangguan atmosfer dan distribusi kelembapan tropis. Perlu waspadaan untuk wilayah Indonesia Tengah dan Timur sekitar 10 hingga 12 Juli," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melalui konferensi pers secara daring, Senin (7/7).
Meskipun Indonesia telah memasuki musim kemarau, dinamika atmosfer dan kelembapan udara di banyak wilayah masih tinggi. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi potensi hujan tinggi, antara lain aktifnya fenomena Maiden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang tor seperti Kelvin dan Rossby Equator.
Kemudian juga akibat lemahnya monsoon (angin) yang bertiup dari arah Australia yang meningkatkan kelembapan udara di wilayah Indonesia, terutama bagian Selatan. Kemudian juga fenomena konvergensi angin yaitu pertemuan angin dan labilitas lokal yang memperkuat pembentukan awan-awan hujan.
"Terakhir adalah pengaruh suhu muka laut di wilayah laut Indonesia yang masih hangat, yang mendukung pertumbuhan awan-hujan," ujar dia.
Oleh karena itu, lanjut Dwikorita, BMKG menghimbau masyarakat untuk tetap waspada, terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang. Mohon waspadai risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, banjir bandang, serta gangguan transportasi.
Bibit siklon Tropis 91W terpantau di Laut Cina Selatan dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan minimum 1003 hPa. Sistem ini bergerak ke arah barat-barat laut dan berpotensi
BMKG memprakirakan hujan lebat hingga sangat lebat akan melanda beberapa wilayah Indonesia pada Sabtu, 16 Agustus 2025.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
BMKG Kepulauan Riau mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Kepri pada Sabtu (9/8). Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat
Bibit siklon tropis 90S diprakirakan masih berada di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 25-30 knot.
Hujan diperkirakan mulai 29 Juli sampai 4 Agustus 2025, disebabkan melemahnya Monsoon Timur dan pertemuan massa udara panas dan dingin di selatan Australia.
Sebenarnya sudah ada indikasi perubahan pola musim kemarau. Dari data yang kami miliki menunjukkan sampai September akan konsisten hujan dan seharusnya bulan kemarau cuma Juni dan Juli.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved