Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEMENTERIAN Ekonomi Kreatif menyambut baik gelaran acara yang dibuat oleh PT. Bintang Sempurna dalam merangkul pelaku industri fotografi untuk meningkatkan geliat ekonomi kreatif di tanah air.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, acara yang bertajuk "From Pixel to Print" yang digelar tersebut melibatkan para fotografer, komunitas, kreator visual, vendor bahan, serta stakeholder di bidang teknologi.
"Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya pada Bintang Sempurna dalam menciptakan ruang kreatif yang mempertemukan seniman visual, nilai keekonomian dan industri percetakan dalam satu ekosistem. Dengan banyaknya foto berkualitas yang dihasilkan oleh fotografer profesional, kemudian foto-foto tersebut dicetak, hal ini tentu menumbuhkan geliat industri percetakan," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Minggu (6/7).
Di tempat yang sama, perwakilan Direktorat Penerbitan dan Fotografi Kementerian Ekonomi Kreatif, Richard Silaen menyatakan bahwa pihaknya mendukung sekitar 12.000 fotografer jalanan yang memberikan sumbangsih pemesanan foto cetak agar sebuah percetakan tetap beroperasional dengan menghasilkan keuntungan.
"Dari sekitar 12.000 fotografer jalanan yang tergabung dalam berbagai asosiasi juru foto, secara keseluruhan mereka memiliki 3 juta pelanggan. Jika seluruh street fotografer menghasilkan beberapa order bagi percetakan, tentu hal ini telah menciptakan ekonomi kreatif bagi berbagai percetakan," ujar Richard.
Bagi Kemenekraf, lanjut Richard, pegiat fotografi dan pengelola wisata merupakan supply chain atau rantai pasok bagi industri percetakan. Pihaknya akan terus hadir untuk menjembatani agar ekonomi kreatif bisa terus tercipta dari fotografer, pengelola wisata dan pemilik percetakan.
Sementara itu, CEO Bintang Sempurna, Laurensius Candra berharap agar Kemenekraf bisa terus mendukung kolaborasi antara pegiat fotografi, pengelola wisata dan pemilik percetakan agar ekosistem ekonomi kreatif bisa terus bergulir.
"Pelaku industri cetak tentu membutuhkan teman-teman artis, fotografer dan juga pengusaha tempat-tempat wisata agar mereka bisa terus memberikan kami order percetakan. Model-model yang difoto dan spot-spot wisata yang difoto dan kemudian dicetak, tentu dapat menggairahkan industri percetakan," ujar Lauren.
Seperti diketahui sebelumnya dengan mengusung slogan "Imagine Virtually, Feel Physically", Bintang Sempurna ingin mengeksplorasi peran penting teknologi digital printing dalam meningkatkan nilai visual dan potensi bisnis dibalik karya fotografi.
Selama satu hari penuh ini, para fotografer yang hadir mendapatkan ilmu fotografi dari maestro fotografi Indonesia Darwis Triadi, Founder Baby Props & Asia Newborn Conference (ANC) Lucia Hartanto, dan Andi Kusnadi sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Fotografi Indonesia.
Melalui acara ini, PT Bintang Sempurna berharap bisa menjadi ruang pertemuan ide, kolaborasi serta eksplorasi yang sesuai dengan kebutuhan bagi pelaku industri kreatif di Indonesia. Adanya acara ini juga mempertemukan seluruh elemen ekosistem industri fotografi Indonesia menjadi satu wadah kolaboratif untuk mengembangkan industri fotografi dan printing dalam membangun pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia. (H-2)
Sejak April 2025, Selfie Time telah menambah 26 cabang baru, mencerminkan laju pertumbuhan yang pesat dan antusiasme pasar terhadap konsep unik yang ditawarkan.
Kemitraan strategis antara Du Anyam dan KemenKopUKM telah menjadi contoh nyata pemerintah dapat bekerja sama dengan wirausaha sosial.
Kreator digital di Indonesia memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk budaya online dan menggerakkan ekonomi kreatif.
Sektor industri kreatif fesyen telah berhasil menciptakan 17% dari total 25 juta lapangan kerja yang disumbangkan oleh sektor ekonomi kreatif.
Komitmen Blibli sejalan dengan potensi ekonomi kreatif (ekraf) di Jawa Barat yang cukup besar.
Pada 2023-2025 menjadi masa percepatan dengan sinergi dan kolaborasi bersama para pelaku ekonomi kreatif.
Keberadaan pendidikan formal penting dalam mengoptimalkan ekonomi kreatif
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved