Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PARA ilmuwan di Prancis menemukan golongan darah baru yang sejauh ini hanya ditemukan pada satu orang di dunia. Seorang perempuan berusia 68 tahun asal Guadeloupe, wilayah seberang laut Prancis di Karibia.
Golongan darah langka ini diberi nama “Gwada negatif”, merujuk pada sebutan lokal untuk Kepulauan Guadeloupe. Penemuan ini dipresentasikan tim peneliti dalam Kongres International Society of Blood Transfusion (ISBT) di Milan yang berakhir pada 4 Juni lalu.
Perkenalan pertama tim peneliti dengan perempuan tersebut terjadi pada 2011, ketika ia tinggal di Paris dan menjalani tes rutin sebelum menjalani operasi. Namun, hasil tes darahnya menunjukkan ketidakcocokan yang membingungkan, tidak ada golongan darah yang bisa mengidentifikasi atau mencocokkannya.
Kala itu, teknologi laboratorium belum cukup canggih untuk mengungkap penyebabnya. Kasus ini pun “membeku” selama hampir delapan tahun.
Baru pada 2019, para peneliti kembali menelaah kasus ini menggunakan teknik analisis genetik mutakhir bernama high-throughput gene sequencing yang memungkinkan pemindaian DNA secara lebih mendalam. Selama dua tahun berikutnya, tim menganalisis keseluruhan genom perempuan tersebut.
Penelitian akhirnya mengungkap perempuan ini memiliki mutasi langka pada gen bernama PIGZ, yang berperan dalam cara protein menempel pada permukaan sel darah merah. Mutasi inilah yang menciptakan struktur antigen unik di sel darahnya, menjadikannya satu-satunya orang di dunia yang cocok untuk menerima darah dari dirinya sendiri.
“Dia adalah satu-satunya orang yang kompatibel dengan dirinya sendiri,” ujar Thierry Peyrard, ahli biologi dari Établissement français du sang (EFS), lembaga penelitian darah Prancis.
Sistem golongan darah manusia jauh lebih kompleks dari yang umumnya diketahui. Selain sistem ABO dan Rhesus (Rh) yang dikenal luas, dunia medis mengenali puluhan sistem golongan darah lainnya. Hingga tahun 2024, International Society of Blood Transfusion (ISBT) telah mengakui 45 sistem golongan darah. Kini, dengan masuknya “Gwada negatif,” jumlah tersebut bertambah menjadi 48.
Sistem ini penting karena tubuh akan menolak darah dari golongan yang dianggap asing. Misalnya, seseorang dengan golongan darah O tidak memiliki antigen A maupun B, sehingga hanya bisa menerima darah dari sesama O. Golongan darah langka seperti Gwada negatif bisa menimbulkan tantangan besar dalam proses transfusi, karena ketiadaan donor yang cocok.
Langkah Selanjutnya: Cari Jejak di Tanah Asal
Mengingat sifat genetik golongan darah yang kerap diwariskan dalam kelompok masyarakat tertentu, para peneliti berencana memulai pencarian donor potensial lain di Guadeloupe, tempat asal perempuan tersebut.
“Menemukan golongan darah baru berarti memberi harapan baru bagi pasien dengan darah langka agar bisa mendapatkan perawatan yang lebih baik,” demikian pernyataan resmi dari EFS. (Live Science/Z-2)
Sistem ABO dan faktor Rh membagi darah menjadi beberapa jenis, dengan O+ sebagai yang paling umum dan Rh-null sebagai yang paling langka.
James Harrison, dikenal sebagai "Man with the Golden Arm," menyelamatkan lebih dari 2 juta bayi berkat donor darahnya yang mengandung antibodi langka.
Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis.
Ada delapan jenis golongan darah yang berbeda, dan jenis yang Anda miliki tergantung pada gen yang diwariskan dari orang tua Anda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved