Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
DALAM pencarian obat untuk kanker payudara, sebuah terobosan besar akhirnya datang. Awal bulan ini, perusahaan bioteknologi Anixa Biosciences, Inc. umumkan vaksin kanker payudara hasil kerja sama dengan Cleveland Clinic, telah selesaikan tahap pertama pengujian klinis.
Vaksin ini akan dilanjutkan ke tahap pengembangan berikutnya. Jika semua berjalan sesuai rencana, dokter mungkin akan segera dapat menghentikan pembentukan tumor kanker.
Kanker payudara merupakan kondisi di mana sel-sel payudara yang tidak normal berkembang secara tidak terkendali dan membentuk benjolan. Apabila tidak diobati, tumor dapat menyebar ke seluruh tubuh dan mengakibatkan kematian. Sel kanker payudara berasal dari saluran susu dan/atau lobulus yang memproduksi susu di payudara.
Di tahun 2022, terdapat 2,3 juta perempuan yang terdiagnosis kanker payudara dan 670.000 kematian di seluruh dunia. Kanker payudara terjadi di seluruh dunia pada perempuan dari berbagai usia setelah pubertas, tetapi prevalensinya meningkat seiring bertambahnya usia.
“Vaksin ini dirancang untuk memobilisasi sistem kekebalan tubuh pasien untuk menemukan, mengenali, dan menghancurkan sel kanker payudara untuk pencegahan primer,” kata Amit Kumar, Ph.D, CEO Anixa Biosciences, Inc. kepada Vogue
“Jika pasien divaksinasi dan sistem kekebalan tubuh mereka dilatih untuk menghancurkan sel-sel kanker ketika kanker muncul, sistem kekebalan tubuh yang divaksinasi akan menghancurkan sel-sel tersebut sebelum tumbuh menjadi tumor.” Imbuhnya.
Vaksin yang terdiri dari tiga dosis yang diberikan kepada pasien dengan interval dua minggu ini secara khusus menargetkan alfa-laktalbumin, protein susu yang dihasilkan selama periode menyusui.
Protein ini biasanya tidak terdeteksi lagi di jaringan payudara normal setelah masa menyusui berakhir. Namun, para peneliti menemukan sekitar 70% kasus kanker payudara triple-negatif (TNBC) menunjukkan ekspresi protein tersebut.
Menurut Dr. Rima Patel, seorang ahli onkologi sekaligus asisten profesor di divisi hematologi dan onkologi medis di Mount Sinai, vaksin yang dikembangkan dirancang untuk mengajari sistem kekebalan tubuh mengenali protein ini sebagai ancaman. Dengan begitu, sistem imun dapat menyerang protein tersebut sebelum berubah menjadi sel kanker.
“Vaksin ini dirancang untuk memperingatkan sistem kekebalan tubuh untuk menyerang tumor payudara, sebelum tumor tersebut berkembang atau kambuh, dan mencegahnya tumbuh,” kata Dr. Patel
Vaksin ini sudah diteliti dalam uji klinis fase pertama yang melibatkan 35 perempuan dengan riwayat TNBC stadium awal dan berisiko tinggi untuk kekambuhan, serta pada pasien tanpa riwayat kanker namun berisiko tinggi terkena kanker payudara karena faktor genetik atau faktor lainnya.
“Studi yang ada sampai saat ini menunjukkan bahwa vaksin ini umumnya ditoleransi dengan baik dan memicu respons imun pada mayoritas pasien.” Tambah Dr Patel.
Studi pada tikus menunjukkan bahwa vaksin ini berhasil merangsang sistem imun terhadap alfa-laktalbumin dan menghambat pertumbuhan tumor payudara pada hewan kecil ini.
Walaupun vaksin ini menunjukkan potensi untuk manusia, Dr. Kumar menyatakan mereka perlu melakukan uji coba dengan jumlah yang lebih besar dan kelompok kontrol di fase berikutnya untuk membuktikan efektivitas dan keselamatannya.
TNBC dianggap sebagai salah satu bentuk kanker payudara invasif yang paling agresif. Jenis kanker ini dapat menyebar ke jaringan di sekitarnya dengan sangat cepat.
Berdasarkan American Cancer Society, jenis kanker ini cenderung berkembang pesat dan memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk menyebar saat diagnosa, memengaruhi sekitar 14 dari 100.000 perempuan di AS. Kanker ini juga sangat mungkin muncul kembali meski setelah diobati, sehingga tingkat kelangsungan hidup lima tahun sekitar 77% lebih rendah dibandingkan jenis kanker payudara lainnya.
Walaupun vaksin saat ini hanya fokus pada pencegahan dan pengobatan TNBC, vaksin ini tetap menjadi kemajuan signifikan dalam melawan salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada perempuan.
“Vaksin ini merupakan kemajuan yang menarik dan unik karena bertujuan untuk mencegah TNBC, yang bisa jadi lebih sulit diobati karena kurangnya pengobatan yang ditargetkan,” kata Dr. Patel.
“Kami sangat bersemangat, jika datanya terus bagus, vaksin ini akan mengubah dunia," tambahnya. (WHO/Vogue/Z-2)
Para dokter di tujuh negara kini tengah menguji coba vaksin kanker paru-paru mRNA pertama di dunia, BNT116, yang dikembangkan oleh BioNTech.
Virus HPV tidak hanya dapat menyebabkan kanker serviks, vagina, dan vulva pada perempuan, tetapi juga dapat menyebabkan kanker anal dan kutil kelamin pada laki-laki.
Pengobatan osimertinib terbukti mengurangi separuh risiko kematian akibat jenis kanker paru-paru tertentu, bila diminum setiap hari setelah operasi pengangkatan tumor.
Kanker yang disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV) ini biasanya tidak menunjukkan gejala atau keluhan pada tahap awal.
Vaksin untuk kanker dapat tersedia sebelum akhir dekade. Ini menurut tim yang terdiri dari suami dan istri di balik salah satu vaksin covid-19 paling sukses saat pandemi.
Uji coba ini dilakukan di Kilang Cilacap, Jawa Tengah, dengan target produksi awal sebesar 9.000 barel per hari.
Uji coba ini memang dilakukan dengan menjadikan Plengkung Gading satu arah dari utara atau dari dalam ke selatan dan tidak membuka akses dari selatan masuk plengkung.
SpaceX meluncurkan uji terbang kedelapan Starship dari Starbase, Texas, namun tahap atas roket mengalami kegagalan dan meledak di atas Samudra Atlantik.
Pembalap Mercedes Kimi Antonelli mencatatkan waktu tercepat yakni 1 menit 31,428 detik dalam 78 lap yang dijalani selama sesi uji coba.
Dalam pasal 11 ayat 10 peraturan AFC, setiap tim wajib meminta izin kepada asosiasi anggota AFC untuk melaksanakan pertandingan internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved