Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
TERAPI proton menjadi salah satu inovasi besar dalam dunia onkologi modern. Dengan pendekatan yang presisi dan dampak minimal terhadap jaringan sehat, terapi ini menarik perhatian sebagai alternatif unggulan, khususnya untuk kanker prostat. Lalu, apa sebenarnya terapi proton ini dan bagaimana efektivitasnya dibandingkan metode lain?
Terapi proton adalah radioterapi yang menggunakan partikel bermuatan positif (proton) untuk menghancurkan sel kanker dengan lebih tepat.
Dibandingkan dengan radioterapi konvensional yang memakai sinar-X, terapi ini bekerja dengan melepaskan sebagian besar energinya langsung pada lokasi tumor. Jaringan sehat di sekitar tumor lebih terlindungi sehingga efek sampingnya lebih sedikit. Sedangkan radioterapi konvensional menyebarkan energi sepanjang lintasan tubuh, sehingga organ di sekitar tumor ikut terkena paparan.
Secara efektivitas, terapi proton setara dengan radioterapi biasa, namun lebih unggul dalam hal presisi. Karena itu, terapi ini sering digunakan untuk tumor yang letaknya dekat dengan organ vital atau pada kasus yang perlu radiasi ulang. Terapi proton juga dapat diberikan bersamaan dengan kemoterapi, tergantung kondisi pasien, seperti pada penggunaan sinar-X.
Terapi ini dianggap lebih unggul karena mampu mengurangi risiko kerusakan jaringan sehat dan dalam beberapa kasus, memungkinkan pemberian dosis radiasi lebih tinggi ke tumor, yang bisa meningkatkan keberhasilan pengobatan—terutama untuk kanker yang sulit merespons radioterapi biasa, termasuk kanker prostat.
Goh Cheng Liang Proton Therapy Centre (GCLPTC) di National Cancer Centre Singapore (NCCS) memberikan layanan terapi proton kepada pasien sejak Juni 2023, dimulai dengan satu perangkat gantry proton.
“Seiring bertambahnya pengalaman dan keahlian kami dalam terapi ini, penggunaannya secara bertahap diperluas untuk menangani kasus-kasus yang lebih kompleks. Untuk mengakomodasi peningkatan permintaan dan jumlah pasien, gantry tambahan pun dioperasikan,” papar Professor Michael Wang, Chairman & Senior Consultant, Division of Radiation Oncology, NCCS.
Saat ini, lanjutnya, keempat gantry proton di GCLPTC telah beroperasi penuh, melayani hingga 40 pasien setiap hari dengan kapasitas untuk menangani lebih banyak lagi.
Pada akhir Juni 2025, NCCS menargetkan merawat hampir 500 pasien dengan terapi proton. NCCS terus mengembangkan dan menyempurnakan protokol terapi proton untuk seluruh jenis kanker yang telah disetujui oleh Kementerian Kesehatan Singapura untuk pengobatan.
“Kami telah mengadopsi teknologi canggih yang dikembangkan oleh vendor kami, Hitachi, untuk menghadirkan terapi proton mutakhir bagi pasien. Salah satu teknologi tersebut, Real-time Gated Proton Therapy (RGPT), memungkinkan pelacakan dan pengobatan target yang bergerak dengan presisi tinggi, sekaligus meminimalkan paparan terhadap jaringan sehat di sekitarnya. Selain itu, kami juga telah meningkatkan sistem pengiriman sinar dengan Dose Driven Continuous Scanning (DDCS), yang memungkinkan pengiriman radiasi secara lebih efisien dan akurat, sehingga durasi perawatan dapat dikurangi,” paparnya.
Pada 2025, Goh Cheng Liang Proton Therapy Centre (GCLPTC) di National Cancer Centre Singapore menjadi pusat terapi proton pertama di dunia yang mengimplementasikan LUNA 3D—solusi inovatif Surface Guided Radiation Therapy (SGRT) dari LAP Radiation Therapy—untuk meningkatkan akurasi pelacakan pergerakan pasien selama perawatan.
“Kami juga membangun program komprehensif untuk mengumpulkan dan menganalisis data luaran dari seluruh pasien yang menjalani terapi proton. Melalui informasi ini, kami dapat terus menyempurnakan pendekatan perawatan dan memperluas cakupan jenis kanker yang dapat diobati, sehingga semakin banyak pasien yang dapat memperoleh manfaat dari terapi proton,” ungkap Michael Wang.
Meskipun radioterapi konvensional yang menggunakan sinar-X merupakan modalitas pengobatan yang efektif dan aman serta tetap menjadi standar emas dalam menangani mayoritas kanker padat seperti kanker prostat, terapi proton dapat digunakan untuk mengobati kanker prostat di semua stadium.
Terapi ini mungkin direkomendasikan bagi pasien dengan riwayat kanker lain atau kanker yang kambuh karena kemampuannya dalam mengurangi paparan radiasi terhadap jaringan dan organ sehat di sekitarnya.
Menurut Michael Wang, setiap pasien ditinjau secara menyeluruh oleh tim multidisiplin dari Singapore General Hospital (SGH) dan NCCS yang terdiri dari ahli urologi, ahli radiologi intervensi, dokter kedokteran nuklir, ahli onkologi medis, ahli onkologi radiasi, serta spesialis pengobatan paliatif. Proses ini memastikan semua opsi pengobatan yang relevan dipertimbangkan dan dievaluasi secara menyeluruh.
Rekomendasi pengobatan terbaik bagi setiap pasien didasarkan pada kondisi medis serta rencana perawatan setelah terapi.
Michael Wang menjelaskan, terapi radiasi merupakan alternatif pengobatan standar selain pembedahan untuk kanker prostat. Radiasi dapat diberikan melalui dua jenis partikel: proton atau foton (sinar-X).
Sementara itu, terapi hormonal bekerja dengan menurunkan kadar androgen—hormon yang merangsang pertumbuhan sel kanker prostat. Terapi ini memegang peranan penting dalam penanganan kanker prostat stadium lanjut, kanker yang kambuh, serta sebagai pelengkap terhadap pengobatan utama seperti terapi radiasi dan pembedahan.
Hasil klinis terapi proton untuk kanker prostat diperkirakan sebanding dengan terapi radiasi lainnya. Terapi proton memberikan keuntungan berupa penurunan paparan radiasi terhadap jaringan sehat di sekitar area target, seperti kandung kemih dan rektum, sehingga cenderung menimbulkan lebih sedikit efek samping, terutama toksisitas jangka panjang.
“Mengingat program terapi proton kami masih berada pada tahap awal, kami terus mengumpulkan dan menganalisis data pengobatan dari para pasien yang menjalani terapi ini. Dalam tiga hingga lima tahun ke depan, kami berharap dapat membagikan informasi mengenai tingkat keberhasilan terapi proton untuk kanker prostat di NCCS,” urai Wang.
Michael Wang menjelaskan, dengan paparan radiasi yang lebih rendah terhadap jaringan sehat di sekitarnya, pasien cenderung mengalami lebih sedikit efek samping yang terkait dengan pengobatan, seperti inkontinensia urin dan gangguan fungsi usus—efek yang umumnya dikaitkan dengan terapi kanker prostat. Secara keseluruhan, hal ini berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup pasien.
Efek samping dari terapi proton bervariasi tergantung pada bagian tubuh yang dirawat. Misalnya, radiasi di kepala dan leher bisa menyebabkan luka di mulut dan hilangnya indera perasa, sementara radiasi di area panggul dapat menimbulkan diare atau rasa nyeri saat buang air kecil.
Pada kanker prostat, efek samping yang mungkin muncul meliputi gangguan buang air kecil dan masalah pencernaan. Namun, terapi proton menargetkan lebih tepat ke area tumor sehingga umumnya efek samping lebih ringan dibandingkan radioterapi konvensional.
Sebelum menjalani terapi proton, kata Michael Wang, pasien akan berkonsultasi dengan dokter untuk memahami proses dan efek samping yang mungkin terjadi. Ini juga menjadi waktu yang tepat untuk bertanya dan menyampaikan kekhawatiran.
Selama perawatan, pasien harus tetap diam agar sinar proton tepat mengenai tumor. Musik bisa membantu pasien tetap rileks. Setiap sesi berlangsung sekitar 30 menit, meskipun penyinaran hanya memakan waktu kurang dari dua menit.
Setelah perawatan, efek samping mungkin masih dirasakan, terutama di area yang dirawat. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti sesi kontrol agar pemulihan bisa dipantau dan ditangani dengan baik. (Z-1)
Kanker prostat adalah jenis kanker yang berkembang pada kelenjar prostat, organ kecil di bawah kandung kemih pria yang menghasilkan cairan semen.
KEBIASAAN sehari-hari ini ternyata dapat mencegah terjadinya kanker prostat pada pria
Mantan Presiden AS Joe Biden menyatakan terima kasih akan dukungan dari seluruh dunia akan diagnosis kanker prostat agresif yang dideritanya.
Mantan Presiden AS Joe Biden baru saja didiagnosis kanker prostat agresif. Kenali lebih lanjut tentang penyakit ini.
Donald Trump mendoakan mantan presiden AS Joe Biden segara pulih dari kanker prostat agresif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved