Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

388 Ribu Kasus Kanker Prostat di California AS, Peneliti Sebut Naik 6,7 Persen per Tahun

Media Indonesia
08/2/2025 19:35
388 Ribu Kasus Kanker Prostat di California AS, Peneliti Sebut Naik 6,7 Persen per Tahun
Ilustrasi(freepik.com)

RISET Universitas California San Francisco (UCSF) menemukan terdapat 388 ribu kasus kanker prostat di Amerika Serikat pada 2004-2021 di negara bagian California. Riset yang dipublikasikan di JAMA ini menunjukkan terdapat kenaikan 6,7 persen laki-laki yang menderita kanker prostat.

Di sisi lain, angka kematian akibat kanker prostat turun 2,6 persen per tahun pada 2004-2012 serta sangat rendah pada 2012-2021 meskipun jumlah kasus secara keseluruhan meningkat. Tren ini dialami segala usia, ras, etnis, dan wilayah.

Menurut UCSF, kanker prostat adalah jenis kanker paling umum pada laki-laki dan di posisi kedua penyebab kematian akibat kanker. Kebanyakan tumor kanker prostat dinilai tak terlalu berbahaya dan tidak menyebar dan skrining PSA (antigen spesifik prostat) tidak membedakan antara tumor agresif dan non-agresif, membuat banyak pria terlambat didiagnosis.

"Di sisi lain, bila tak dilakukan skrining, diagnosis kondisi kanker yang sudah berkembang bisa terlewat. Padahal, perawatan kanker bisa berhasil jika ditemukan lebih awal," jelas peneliti UCSF, dikutip dari Fox News Digital.

"Mencari tahu cara terbaik untuk skrining kanker prostat terus menjadi tantangan buat para dokter dan peneliti. Tanpa skrining, jumlah laki-laki yang didagnosa kanker prostat stadium lanjut -- saat pengobatan sudah kurang efektif -- naik drastis," kata Dr. Erin L. Van Blarigan, pengajar epidemiologi, biostatistik, dan urologi di UCSF.

Skrining dengan MRI

Kenaikan insiden kanker prostat metastatis di California pada 2010 konsisten dengan laporan oleh pihak lain, termasuk Masyarakat Kanker Amerika," jelas urolog onkologi di Genitourinary Medical Oncology Program di Pusat Kanker Perlmutter di Universitas New York Langone  David R. Wise.

Menurut Wise, skrining dengan menggunakan MRI dan pemeriksaan darah akan meningkatkan persentase kesembuhan pasien. Hal ini juga akan menekan konsumsi obat dan mengurangi risiko kanker akan menjadi parah. (H-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya