Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PSIKOLOG klinis anak dan remaja lulusan Universitas Padjajaran Michelle Brigitta Shanny mengatakan aspek perkembangan kognitif serta perkembangan motorik kasar dan halus menjadi penilaian yang bisa diperhatikan untuk anak siap sekolah.
"Kalau perkembangan kognitif untuk masuk sekolah ini mencakup kemampuan anak untuk berpikir kritis, fokus atau konsentrasi, mengingat,
dan memecahkan masalah sederhana. Ini adalah salah satu aspek kesiapan belajar yang sangat penting agar anak bisa mengikuti kegiatan belajar dan aktivitas di kelas dengan baik," kata Michelle, Rabu (18/6).
Michelle mengatakan kesiapan kognitif membantu anak untuk ingat dan paham instruksi atau informasi penting, serta menghubungkan informasi baru dengan pengalaman sebelumnya.
Kesiapan fokus juga bisa dilihat apakah anak bisa tetap berada dalam posisinya dalam rentang waktu delapan sampai 15 menit untuk anak usia empat sampai tujuh tahun.
Michelle juga mengatakan, anak juga harus bisa menerima instruksi sederhana dan fokus mengerjakan perintah yang disampaikan guru.
"Bisa juga lihat dari apakah dia bisa menyelesaikan aktivitasnya sampai selesai, misal di tengah-tengah aktifitas anak ini mulai teralih fokusnya tapi ketika diarahkan kembali untuk kerjain lagi tugasnya dia bisa," kata psikolog di Vajra Gandaria ini.
Menyiapkan fokus anak juga bisa dilatih dengan rajin bercerita dengan anak agar ia bisa menyimak cerita dari orang-orang terdekat dan bisa memilah mana yang harus difokuskan dan mana yang bisa diabaikan.
Sementara itu, motorik kasar juga penting untuk dibangun agar anak nantinya bisa belajar, bermain dan mandiri di lingkungan sekolah. Kesiapan ini juga nantinya berkaitan dengan kemampuan sosialnya ketika berinteraksi saat bermain, loncat, melempar dan lainnya.
"Kalau dia belum mulai matang motorik kasarnya, bisa muncul konflik misalnya ada kemungkinan teman-temannya jadi gak mau main bola
bareng sama dia, motorik kasar yang matang bisa membantu anak mengikuti aktivitas fisik sekolah dan menjaga ketahanan tubuh selama hari belajar," katanya.
Selain motorik kasar, motorik halus juga menjadi dasar anak siap sekolah yang nantinya berhubungan dengan memegang alat tulis, menggunting, serta mendukung kemandirian anak dengan bisa membuka botol, mengancing baju sendiri atau buka tutup resleting atau kotak makan.
Michelle kemudian mengingatkan orangtua untuk menjalin komunikasi dengan guru untuk memantau perkembangan anak secara menyeluruh,
baik dari aspek akademik, sosial, maupun emosional.
Luangkan waktu juga untuk mendengar cerita anak terkait kegiatan di sekolah agar orangtua bisa menangkap dinamika yang dirasakan anak seperti perubahan suasana hati, semangat belajar atau pola bermain.
Jika perlu orangtua juga dapat bekerja sama dengan psikolog sekolah untuk melakukan asesmen perkembangan secara berkala. (Ant/Z-1)
Anak-anak yang belum bisa berkomunikasi dengan baik perlu selalu didampingi saat bermain sendiri maupun bersama teman-temannya.
Sebelum anak dilepas bermain di luar, orangtua diminta memulai dengan pengawasan hingga pemantauan di awal.
Ringgo Agus Rahman mengaku belum ada hal yang dapat ia banggakan pada anak-anaknya untuk ditinggalkan.
PENGUATAN langkah koordinasi dan sinergi antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat harus mampu melahirkan gerakan antikekerasan.
Ketika anak mengalami kecemasan saat dijauhkan dari gawainya, itu menjadi salah satu gejala adiksi atau kecanduan.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Membangun rutinitas yang konsisten mulai dari bangun tidur hingga kemandirian anak untuk mengurus dirinya sendiri sudah harus menjadi perhatian orangtua sebelum anak masuk sekolah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved