Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PSIKOLOG klinis anak dan remaja lulusan Universitas Padjajaran Michelle Brigitta Shanny mengatakan aspek perkembangan kognitif serta perkembangan motorik kasar dan halus menjadi penilaian yang bisa diperhatikan untuk anak siap sekolah.
"Kalau perkembangan kognitif untuk masuk sekolah ini mencakup kemampuan anak untuk berpikir kritis, fokus atau konsentrasi, mengingat,
dan memecahkan masalah sederhana. Ini adalah salah satu aspek kesiapan belajar yang sangat penting agar anak bisa mengikuti kegiatan belajar dan aktivitas di kelas dengan baik," kata Michelle, Rabu (18/6).
Michelle mengatakan kesiapan kognitif membantu anak untuk ingat dan paham instruksi atau informasi penting, serta menghubungkan informasi baru dengan pengalaman sebelumnya.
Kesiapan fokus juga bisa dilihat apakah anak bisa tetap berada dalam posisinya dalam rentang waktu delapan sampai 15 menit untuk anak usia empat sampai tujuh tahun.
Michelle juga mengatakan, anak juga harus bisa menerima instruksi sederhana dan fokus mengerjakan perintah yang disampaikan guru.
"Bisa juga lihat dari apakah dia bisa menyelesaikan aktivitasnya sampai selesai, misal di tengah-tengah aktifitas anak ini mulai teralih fokusnya tapi ketika diarahkan kembali untuk kerjain lagi tugasnya dia bisa," kata psikolog di Vajra Gandaria ini.
Menyiapkan fokus anak juga bisa dilatih dengan rajin bercerita dengan anak agar ia bisa menyimak cerita dari orang-orang terdekat dan bisa memilah mana yang harus difokuskan dan mana yang bisa diabaikan.
Sementara itu, motorik kasar juga penting untuk dibangun agar anak nantinya bisa belajar, bermain dan mandiri di lingkungan sekolah. Kesiapan ini juga nantinya berkaitan dengan kemampuan sosialnya ketika berinteraksi saat bermain, loncat, melempar dan lainnya.
"Kalau dia belum mulai matang motorik kasarnya, bisa muncul konflik misalnya ada kemungkinan teman-temannya jadi gak mau main bola
bareng sama dia, motorik kasar yang matang bisa membantu anak mengikuti aktivitas fisik sekolah dan menjaga ketahanan tubuh selama hari belajar," katanya.
Selain motorik kasar, motorik halus juga menjadi dasar anak siap sekolah yang nantinya berhubungan dengan memegang alat tulis, menggunting, serta mendukung kemandirian anak dengan bisa membuka botol, mengancing baju sendiri atau buka tutup resleting atau kotak makan.
Michelle kemudian mengingatkan orangtua untuk menjalin komunikasi dengan guru untuk memantau perkembangan anak secara menyeluruh,
baik dari aspek akademik, sosial, maupun emosional.
Luangkan waktu juga untuk mendengar cerita anak terkait kegiatan di sekolah agar orangtua bisa menangkap dinamika yang dirasakan anak seperti perubahan suasana hati, semangat belajar atau pola bermain.
Jika perlu orangtua juga dapat bekerja sama dengan psikolog sekolah untuk melakukan asesmen perkembangan secara berkala. (Ant/Z-1)
Membangun rutinitas yang konsisten mulai dari bangun tidur hingga kemandirian anak untuk mengurus dirinya sendiri sudah harus menjadi perhatian orangtua sebelum anak masuk sekolah.
PENATAAN ruang digital harus mampu mewujudkan perlindungan setiap warga negara sekaligus mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.
Setiap anak memiliki potensi luar biasa dan peran orangtua sangat menentukan bagaimana potensi itu tumbuh.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Membangun rutinitas yang konsisten mulai dari bangun tidur hingga kemandirian anak untuk mengurus dirinya sendiri sudah harus menjadi perhatian orangtua sebelum anak masuk sekolah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved