Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Ini Penyebab dan Gejala Cacar Api

Basuki Eka Purnama
19/6/2025 04:52
Ini Penyebab dan Gejala Cacar Api
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER spesialis dermatologi dan venereologi lulusan Universitas Sebelas Maret (UNS) Frieda menyebut penyakit cacar api atau herpes zoster bisa mengenai segala usia.

"Cacar api itu dapat mengenai segala usia, meskipun itu paling banyak ditemukan pada orang berusia di atas 50 tahun," kata Frieda, dikutip Kamis (19/6).

Frieda menegaskan bahwa anggapan bahwa cacar api hanya menyerang mereka yang berusia di atas 50 tahun adalah mitos.

Dia menjelaskan bahwa cacar api merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster,  virus yang sama dengan yang menyebabkan cacar air, yang umumnya diderita saat masa kanak-kanak atau usia sekolah.

Virus tersebut juga mengalami reaktivasi pada keadaan tertentu, biasanya terjadi ketika sistem kekebalan tubuh sedang menurun.

"Karena, setelah kita terinfeksi cacar air, tentunya virus itu tidak benar-benar hilang di dalam tubuh kita, tapi dia menetap dalam
keadaan tidak aktif atau dormant di sistem saraf tubuh kita," ujarnya.

Dalam penularannya, biasanya cacar api ini melalui kontak langsung dengan cairan lepuh orang yang sedang terinfeksi aktif. 

Dokter yang berpraktik di Mayapada Hospital Bogor (MHBG) itu menyampaikan bahwa cacar api hanya bisa terjadi pada orang yang sudah terinfeksi cacar air.

"Cacar api ini perlu diingat hanya bisa terjadi pada orang yang sudah terinfeksi cacar air. Jadi kalau belum pernah kena itu jangan khawatir, gak mungkin kena cacar api dulu sebelum cacar air," jelas dia.

Frieda mengatakan satu dari tiga orang itu pasti mengalami cacar api sepanjang hidupnya, terutama bagi pasien yang pernah terkena cacar air
sebelumnya.

Cacar api berbeda dari cacar air karena tidak menular melalui udara, seperti dari batuk atau bersin. 

Selain itu, cacar api bukan hanya sekadar penyakit alergi atau ruam biasa, karena pada dasarnya adalah infeksi yang disebabkan oleh virus.

"Dia (cacar api) dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang, biasanya ada gejala penyerta seperti demam, lemas, nyeri kepala ataupun nyeri otot," ucap dia.

Frieda mengatakan biasanya gejala dari cacar api itu bisa berlangsung 2 sampai 4 minggu, namun komplikasinya bisa berlangsung bulanan hingga tahunan.

Adapun untuk gejala cacar api biasanya timbul adanya ruam atau pelenting berisi cairan yang terpusat pada satu sisi tubuh saja, serta tidak mungkin terkena pada seluruh tubuh ataupun kedua sisi tubuh. Gejalanya pun paling sering disertai nyeri atau panas.

Frieda menambahkan bahwa cacar api biasanya membutuhkan pengobatan karena tidak dapat sembuh sendiri.

"Dan dia (cacar api) tetap dapat bisa menular dan setiap orang itu bisa terkena lebih dari satu kali," pungkasnya. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya