Headline
Putusan MK harus jadi panduan dalam revisi UU Pemilu.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SERTIFIKASI Environmental, Social, dan Governance (ESG) bukan sekadar tren sementara. Di balik tiga huruf ini, tersimpan peta jalan menuju masa depan bisnis yang bertanggung jawab. Dalam wawancara dengan beberapa pelaku industri, banyak yang mengakui bahwa permintaan terhadap profesional bersertifikasi ESG meningkat tajam dalam dua tahun terakhir didorong oleh tekanan investor global, regulasi baru, dan tuntutan publik yang makin kritis terhadap reputasi dan akuntabilitas perusahaan.
Dalam lanskap global yang cepat berubah, sertifikasi ESG kini dipandang sebagai standar baru, bukan tambahan. Organisasi yang memiliki tenaga ahli bersertifikat dianggap lebih siap dalam mengelola risiko nonfinansial seperti dampak lingkungan, praktik ketenagakerjaan yang adil, hingga integritas tata kelola. Bahkan di banyak negara, sertifikasi semacam ini telah menjadi prasyarat untuk mengikuti pengadaan publik atau menjalin kemitraan strategis lintas negara.
SEL Southeast Asia dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) sepakat bekerja sama untuk menghadirkan program sertifikasi profesional bertajuk Sustainability Essential, Strategy and Governance. UMN tercatat sebagai kampus swasta paling berkelanjutan versi UI GreenMetric. UMN, melalui unit Digital Learning-nya, akan berperan sebagai mitra strategis dalam mendesain pembelajaran digital yang tidak hanya adaptif, tetapi juga relevan dengan realita dunia usaha yang tengah bertransformasi menuju arah yang lebih hijau dan transparan.
"UMN merasa bangga terpilih menjadi penyelenggara dan Test Centre sertifikasi berkelanjutan ini," tutur Florentina Kurniasari selaku Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Keberlanjutan. "Bagi kami, ini bagian dari komitmen jangka panjang untuk terus adaptif terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan industri."
Menurut Managing Director SEL Southeast Asia, Febryanti Simon, kolaborasi ini merupakan langkah nyata dalam ESG REAL (Readiness, Environment, Awareness, dan Learning). Ia menegaskan bahwa kolaborasi ini lebih dari sekadar pengajaran konsep, tetapi upaya membangun kesadaran dan kapabilitas.
Dukungan institusi pendidikan tinggi bereputasi unggul seperti UMN, SEL Southeast Asia optimistis dapat mencetak generasi profesional yang bukan hanya piawai secara teknis, tetapi juga memiliki sensitivitas strategis terhadap isu-isu berkelanjutan dan tata kelola yang bertanggung jawab.
Ada keyakinan yang tumbuh dari kolaborasi ini yaitu pendidikan tak bisa lagi bersifat menara gading. Ia harus menjadi jembatan konkret antara pengetahuan dan praktik. Sertifikasi ESG, dengan pendekatan berbasis studi kasus dan standar internasional, memberi harapan baru bahwa lulusan dan profesional Indonesia bisa berdiri sejajar di panggung global, membawa nilai keberlanjutan sebagai keunggulan kompetitif, bukan beban tambahan. (I-2)
Bagi korporasi, penerapan konsep environmental, social, and governance (ESG) menjadi hal yang semakin penting untuk bisa diimplementasikan.
PT Astra Agro Lestari mencatatkan kinerja yang positif dan juga menunjukkan pencapaian tanggung jawab sosial melalui Laporan Keuangan dan Laporan Keberlanjutan.
Saat ini berbagai program pembangunan pusat dilakukan di desa, namun peran masyarakat untuk ikut berpartisipasi masih perlu dioptimalkan.
Erafone Jaga Bumi ini juga sebagai bagian komitmen dan implementasi ESG Erajaya group.
BRI terus memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved