Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
SERTIFIKASI Environmental, Social, dan Governance (ESG) bukan sekadar tren sementara. Di balik tiga huruf ini, tersimpan peta jalan menuju masa depan bisnis yang bertanggung jawab. Dalam wawancara dengan beberapa pelaku industri, banyak yang mengakui bahwa permintaan terhadap profesional bersertifikasi ESG meningkat tajam dalam dua tahun terakhir didorong oleh tekanan investor global, regulasi baru, dan tuntutan publik yang makin kritis terhadap reputasi dan akuntabilitas perusahaan.
Dalam lanskap global yang cepat berubah, sertifikasi ESG kini dipandang sebagai standar baru, bukan tambahan. Organisasi yang memiliki tenaga ahli bersertifikat dianggap lebih siap dalam mengelola risiko nonfinansial seperti dampak lingkungan, praktik ketenagakerjaan yang adil, hingga integritas tata kelola. Bahkan di banyak negara, sertifikasi semacam ini telah menjadi prasyarat untuk mengikuti pengadaan publik atau menjalin kemitraan strategis lintas negara.
SEL Southeast Asia dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) sepakat bekerja sama untuk menghadirkan program sertifikasi profesional bertajuk Sustainability Essential, Strategy and Governance. UMN tercatat sebagai kampus swasta paling berkelanjutan versi UI GreenMetric. UMN, melalui unit Digital Learning-nya, akan berperan sebagai mitra strategis dalam mendesain pembelajaran digital yang tidak hanya adaptif, tetapi juga relevan dengan realita dunia usaha yang tengah bertransformasi menuju arah yang lebih hijau dan transparan.
"UMN merasa bangga terpilih menjadi penyelenggara dan Test Centre sertifikasi berkelanjutan ini," tutur Florentina Kurniasari selaku Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Keberlanjutan. "Bagi kami, ini bagian dari komitmen jangka panjang untuk terus adaptif terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan industri."
Menurut Managing Director SEL Southeast Asia, Febryanti Simon, kolaborasi ini merupakan langkah nyata dalam ESG REAL (Readiness, Environment, Awareness, dan Learning). Ia menegaskan bahwa kolaborasi ini lebih dari sekadar pengajaran konsep, tetapi upaya membangun kesadaran dan kapabilitas.
Dukungan institusi pendidikan tinggi bereputasi unggul seperti UMN, SEL Southeast Asia optimistis dapat mencetak generasi profesional yang bukan hanya piawai secara teknis, tetapi juga memiliki sensitivitas strategis terhadap isu-isu berkelanjutan dan tata kelola yang bertanggung jawab.
Ada keyakinan yang tumbuh dari kolaborasi ini yaitu pendidikan tak bisa lagi bersifat menara gading. Ia harus menjadi jembatan konkret antara pengetahuan dan praktik. Sertifikasi ESG, dengan pendekatan berbasis studi kasus dan standar internasional, memberi harapan baru bahwa lulusan dan profesional Indonesia bisa berdiri sejajar di panggung global, membawa nilai keberlanjutan sebagai keunggulan kompetitif, bukan beban tambahan. (I-2)
Pertamina Patra Niaga meraih 14 penghargaan pada ajang Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2025.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus mengedepankan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam menjalankan operasionalnya.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menegaskan komitmennya terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) melalui peluncuran program keberlanjutan GoZero%
PT Bumi Resources meraih penghargaan pada ajang Indonesia Excellence Good Corporate Governance Awards 2025.
Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina membuktikan konsistensi dalam menjalankan bisnis berkelanjutan.
Meski menghadapi tantangan global yang sama, ASEAN memiliki keunggulan kompetitif, khususnya dari sisi demografi dan arus perdagangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved