Pemerintah akan Bangun 20 SMA Unggul Garuda hingga 2029

Despian Nurhidayat
27/5/2025 13:59
Pemerintah akan Bangun 20 SMA Unggul Garuda hingga 2029
DIREKTUR Jenderal Sains dan Teknologi, Kemdikti-Saintek, Ahmad Najib Burhani.(Dok. Antara)

DIREKTUR Jenderal Sains dan Teknologi, Kemdikti-Saintek, Ahmad Najib Burhani mengatakan bahwa saat ini pemerintah sudah menentukan 20 SMA Unggul Garuda yang akan dibangun sampai dengan 2029.

“Jadi ada 20 SMA Unggul Garuda baru, yang artinya kita bangun dari nol. Mulai dari infrastruktur, sekolah, guru, akademik, dan sebagainya. Kita rencanakan selesai tahun ini ada empat. Dua (di antaranya) Insya Allah akan kita mulai pembangunannya segera, karena prosesnya sudah hampir selesai, bukan perizinan ya, sertifikasi dan sebagainya, itu di Soe, Timur Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung,” ungkapnya dalam acara Ngopi Bareng Kemdikti-Saintek, Selasa (27/5).

Lebih lanjut, dua tempat lain yang sudah dalam tahap proses pembangunan terletak di Papua Tengah, dan satu lagi akan segera ditentukan dari berbagai pengajuan dari berbagai daerah yang ada di Indonesia.

“Jadi kita sebetulnya sekaligus ini ya, mengajak kalau misalnya ada daerah atau provinsi, atau kabupaten ingin mengajukan, itu sebetulnya bis untuk kemudian di platform kita, untuk mengajukan dan juga mungkin mengajukan langsung kepada kita,” kata Najib.

Dia menekankan bahwa SMA Unggul Garuda akan berada di luar Pulau Jawa, terutama di daerah-daerah yang memerlukan pengungkit pendidikan, ekonomi, dan juga kesejahteraan yang ada di masyarakat, sehingga pemerataan pembangunan menjadi lebih konkret dan lebih terimplementasikan.

Selain itu, terdapat juga 20 SMA Unggul Garuda Transformasi, di mana sekolah tersebut berasal dari sekolah yang sudah ada dan akan dijadikan sebagai SMA Unggul Garuda.  Sejauh ini sudah ada 12 kandidat yang akan dijadikan SMA Unggul Garuda Transformasi di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Papua dan lainnya.

Terkait tenaga pendidik di SMA Unggul Garuda, Kemdikti-Saintek dikatakan akan merekrut para guru melalui CPNS dan non-PNS yang sampai saat ini masih direncanakan sistem penerimaannya akan seperti apa.

“Guru mata pelajaran akan ada sekitar 55 per sekolah. Saya kira sudah cukup ya. Ya mungkin nanti akan ada sesi sosialisasi,” ujar Najib.

Di tempat yang sama, Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi, Kemendikti-Saintek, Samsuri menambahkan bahwa untuk Sekolah Unggul Garuda Transformasi akan mendapatkan evaluasi setiap 3 tahun dan jika tidak sesuai harapan dapat digantikan oleh sekolah lain.

“Ke depan akan dilakukan evaluasi apakah ini terus bisa menjadi Sekolah Unggul Garuda Transformasi atau ada yang lebih cukup transformatif. Evaluasinya 3 tahun ke depannya,” pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya