Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

50 Persen Kasus PMB tidak Miliki Penyebab Struktural Jelas

Muhammad Ghifari A
26/5/2025 20:30
50 Persen Kasus PMB tidak Miliki Penyebab Struktural Jelas
Pendarahan Menstruasi Berlebih(Freepik)

PENDARAHAN Menstruasi Berlebih (PMB) adalah kondisi medis di mana perdarahan haid berlangsung lebih dari 7 hari atau melebihi 80 ml per siklus. Ciri khasnya termasuk seringnya mengganti pembalut setiap jam.

Meski umum terjadi, PMB kerap dianggap remeh atau tabu untuk dibicarakan, padahal ini bisa menjadi tanda gangguan serius pada sistem reproduksi.

PMB bukan sekadar gangguan kenyamanan. Ia dapat menjadi gejala dari kondisi medis seperti miom, polip rahim, endometriosis, gangguan hormonal, hingga kelainan pra-kanker.

“Penyebab PMB dapat dirangkum dalam istilah PALM-COEIN: Polip, Adenomiosis, Leiomioma, Malignansi dan Hiperplasia, Koagulopati, Disfungsi Ovulasi, Endometriosis, Iatrogenik, dan faktor yang belum teridentifikasi,” jelas Dokter Spesialis Fertilitas dari FKUI-RSCM, Kemal Hamdan, Senin (26/5).

Menariknya, sekitar 30–50% kasus PMB terjadi tanpa penyebab struktural yang jelas.

Penanganan PMB

Penatalaksanaan PMB dimulai dari diagnosis menyeluruh untuk mengidentifikasi penyebabnya. Selanjutnya, terapi disesuaikan dengan kondisi dan keinginan pasien—terutama terkait rencana kehamilan.

Bagi yang ingin hamil, pengobatan umumnya berupa terapi medis seperti anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) atau asam traneksamat. Sementara bagi yang tidak sedang merencanakan kehamilan, salah satu pilihan unggulan adalah Levonorgestrel-releasing Intrauterine System (LNG-IUS).

LNG-IUS merupakan alat kontrasepsi berbentuk T kecil yang dimasukkan ke dalam rahim dan melepaskan hormon levonorgestrel secara lokal. Selain mencegah kehamilan, alat ini efektif mengurangi volume darah menstruasi secara signifikan.

Penelitian menunjukkan bahwa LNG-IUS mampu menurunkan perdarahan hingga 90% dalam waktu 3 bulan, serta meningkatkan kadar hemoglobin dan ferritin. Efektivitasnya terbukti lebih tinggi dibandingkan pil kontrasepsi oral kombinasi (COC), dengan manfaat yang bisa bertahan hingga lima tahun.

Menuju Kesadaran Kesehatan Reproduksi yang Lebih Baik

Penting bagi setiap wanita untuk memahami bahwa gangguan menstruasi seperti PMB tidak boleh diabaikan. Penanganan dini sangat krusial untuk mencegah komplikasi dan menjaga kualitas hidup.

Sayangnya, stigma dan minimnya edukasi menyebabkan banyak perempuan di Indonesia menunda mencari pertolongan medis. Karena itu, edukasi dan pemberdayaan menjadi kunci.

Kepala Medis Kesehatan Wanita Bayer Indonesia, Irwan Septian Nugroho, menyatakan, pihaknya baru saja meluncurkan platform Bicara Perempuan sebagai upaya pemberdayaan perempuan Indonesia dalam memahami dan merawat kesehatan reproduksi mereka.

"Kami mendorong perempuan untuk segera berkonsultasi jika mengalami perdarahan haid yang tidak normal," tandas dia. (Z-10)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya