Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
PEMBAHASAN soal stroke hemoragik tengah banyak diangkat oleh masyarakat. Salah satunya karena berita soal suami Najwa Shihab Ibrahim Sjarief Assegaf yang meninggal dunia akibat serangan stroke hemoragik.
Stroke hemoragik adalah kondisi ketika pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan pendarahan. Kondisi tersebut lebih jarang terjadi dibandingkan stroke biasa, tetapi umumnya lebih banyak menimbulkan kefatalan. Pendarahan otak akibat stroke hemoragik tersebut dapat terjadi di dalam otak (perdarahan intraserebral) atau di ruang antara otak dan tengkorak (perdarahan subaraknoid).
Hipertensi merupakan faktor risiko utama stroke hemoragik. Lebih dari setengah kasus stroke hemoragik disebabkan oleh hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Namun, hipertensi bukan satu-satunya faktor risiko stroke hemoragik. Terdapat beberapa faktor lainnya yang juga tidak kalah penting untuk diwaspadai.
Pada kasus stroke hemoragik terdapat dua jenis faktor risiko yang berpengaruh. Pertama adalah faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan kedua adalah faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi.
1. Hipertensi
Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama stroke hemoragik. Hipertensi bisa menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih lemah dan rentan pecah.
2. Dislipidemia
Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah yang secara bersamaan juga bisa meningkatkan risiko stroke hemoragik.
3. Merokok
Merokok dapat meningkatkan risiko stroke hemoragik dengan merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah.
4. Diabetes Melitus
Diabetes melitus juga dapat merusak pembuluh darah.
5. Diet Tidak Sehat
Mengonsumsi makanan tinggi garam, lemak, atau kolesterol dapat menyebabkan penyakit yang memicu risiko stroke hemoragik.
6. Kurang Aktivitas Fisik
Kurang aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko hipertensi, dislipidemia, dan diabetes melitus, yang semuanya merupakan faktor risiko stroke hemoragik.
7. Konsumsi Alkohol Berlebihan
Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah yang memicu hipertensi dan meningkatkan risiko stroke hemoragik.
8. Obat-obatan Terlarang
Sama dengan alkohol berlebihan, penggunaan obat-obatan terlarang dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak pembuluh darah.
1. Usia
Risiko seseorang mengalami stroke hemoragik akan meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 55 tahun.
2. Jenis Kelamin
Kaum pria memiliki risiko stroke hemoragik yang sedikit lebih tinggi dibandingkan wanita.
3. Ras atau Etnis
Beberapa ras atau etnis tertentu disebut memiliki risiko stroke hemoragik yang lebih tinggi.
4. Riwayat Keluarga Stroke
jika memiliki riwayat keluarga stroke, terutama stroke hemoragik, seseorang bisa lebih berisiko mengalami stroke hemoragik.
5. Penyakit Genetik
Beberapa penyakit genetik, seperti sindrom Ehler-Danlos, dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih lemah dan rentan pecah, sehingga berpotensi meningkatkan risiko stroke hemoragik.
(H-3)
SECARA umum, penyebab stroke hemoragik adalah pecahnya pembuluh darah dalam otak. Kondisi ini menyebabkan darah tidak mengalir dalam pembuluh darah otak.
Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan pendarahan. Jenis ini berbeda dari stroke iskemik, yang disebabkan oleh sumbatan aliran darah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved