Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SINDROM patah hati bukan hanya istilah puitis. Sebuah studi medis terbaru membuktikan bahwa kondisi ini benar-benar bisa menyebabkan kematian—dan pria ternyata jauh lebih rentan dibanding wanita.
Dalam dunia medis, sindrom patah hati dikenal sebagai takotsubo cardiomyopathy. Ini adalah kondisi serius di mana otot jantung tiba-tiba melemah, biasanya akibat stres emosional atau fisik yang ekstrem.
Gejalanya mirip serangan jantung: nyeri dada, sesak napas, dan detak jantung tidak normal—meskipun tidak ada penyumbatan arteri.
Penelitian yang diterbitkan di Journal of the American Heart Association menemukan fakta mengejutkan: pria dua kali lebih mungkin meninggal akibat sindrom patah hati dibanding wanita. Meskipun 83% penderitanya adalah perempuan, angka kematian pria mencapai 11,2%, sementara wanita hanya 5,5%.“Kami terkejut karena meskipun wanita lebih sering mengalaminya, pria justru yang lebih mungkin kehilangan nyawa,” ungkap peneliti utama, Dr. Nathan Bagur, seperti dikutip dari People.
Ada beberapa faktor yang diyakini menjadi penyebab utama:
Berbeda dari wanita yang sering mengalami sindrom ini karena stres emosional (seperti kehilangan orang tercinta), pria lebih banyak terpicu oleh trauma fisik serius, seperti kecelakaan, infeksi berat, atau operasi besar. Stres jenis ini memberikan beban lebih ekstrem pada jantung.
Penelitian sosial menyebutkan pria cenderung enggan mengekspresikan emosi atau mencari bantuan psikologis, yang bisa memperburuk dampak stres.
Kasus takotsubo pada pria lebih sering berkembang menjadi komplikasi seperti syok kardiogenik, stroke, atau bahkan gagal jantung kongestif, yang memperbesar peluang kematian.
Sindrom patah hati bukan sekadar mitos romantis. Ia nyata, berbahaya, dan bisa mematikan—terutama bagi pria. Dengan memahami gejala dan penyebabnya, Anda bisa lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan yang tepat sebelum terlambat. (Journal of the American Heart Association/Z-10)
CENTERS for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa vaksin Covid-19 aman dilakukan. Namun, CDC tetap mengingatkan potensi efek samping yang akan dialami oleh sebagian orang.
Otot polos terletak di dinding organ internal manusia, seperti pembuluh darah, saluran pencernaan, kandung kemih, atau rahim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved