Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
Memahami tajwid adalah kunci utama dalam membaca Al-Quran dengan tartil dan benar. Salah satu hukum tajwid yang penting untuk dikuasai adalah Idgham Bighunnah. Hukum ini mengatur bagaimana cara melafalkan nun mati atau tanwin ketika bertemu dengan huruf-huruf tertentu, menghasilkan pengucapan yang khas dan indah. Mari kita selami lebih dalam mengenai Idgham Bighunnah, cara membacanya, serta contoh-contohnya dalam Al-Quran.
Secara bahasa, Idgham berarti memasukkan atau meleburkan, sedangkan Bighunnah berarti dengan dengung. Jadi, Idgham Bighunnah adalah hukum tajwid yang terjadi ketika nun mati (نْ) atau tanwin (ـًـ, ـٍـ, ـٌـ) bertemu dengan salah satu dari empat huruf berikut: ي (ya), ن (nun), م (mim), dan و (wau). Ketika hal ini terjadi, nun mati atau tanwin tersebut dileburkan (diidghamkan) ke dalam huruf berikutnya dengan disertai suara dengung (ghunnah) yang jelas. Keempat huruf ini sering disingkat menjadi يَنْمُو untuk memudahkan mengingatnya.
Penting untuk dicatat bahwa dengung (ghunnah) yang dihasilkan dalam Idgham Bighunnah harus ditahan selama kurang lebih 2 harakat (ketukan). Hal ini bertujuan agar pengucapan tajwidnya benar dan tidak terburu-buru. Panjang dengung ini memberikan keindahan tersendiri dalam bacaan Al-Quran.
Untuk membaca Idgham Bighunnah dengan benar, perhatikan langkah-langkah berikut:
Contohnya, jika kita menemukan kata مِنْ وَلِيٍّ (min waliyyin), terdapat nun mati (نْ) yang bertemu dengan huruf و (wau). Maka, cara membacanya adalah dengan meleburkan suara min ke dalam wa sehingga terdengar seperti miwwaliyyin dengan dengung yang ditahan.
Berikut adalah beberapa contoh Idgham Bighunnah yang sering ditemukan dalam Al-Quran:
Ayat Al-Quran | Potongan Ayat (Contoh Idgham) | Cara Membaca (Transliterasi) | Keterangan |
---|---|---|---|
QS. Al-Baqarah: 2 | هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ | hudal lil muttaqiin | Tanwin (ـًـ) bertemu dengan ل (lam) - Idgham Bilaghunnah (bukan Bighunnah, tapi sering tertukar) |
QS. Al-Baqarah: 3 | مِّمَّا رَزَقْنَاهُمْ | mimmaa razaqnaahum | Nun mati (نْ) bertemu dengan م (mim) |
QS. Al-Baqarah: 6 | عَلَيْهِمْ وَلَا عَلَىٰ | alaihim walaa 'alaa | Mim mati (مْ) bertemu dengan و (wau) - Idzhar Syafawi (bukan Bighunnah) |
QS. Al-Baqarah: 7 | مِنَ النَّاسِ | minan naas | Nun mati (نْ) bertemu dengan ن (nun) |
QS. Al-Baqarah: 8 | يَوْمَئِذٍ يَّصْدُرُ | yauma izin yashduru | Tanwin (ـٍـ) bertemu dengan ي (ya) |
QS. Al-Humazah: 4 | لَيُنۢبَذَنَّ | layumbazanna | Nun mati (نْ) bertemu dengan ب (ba) - Iqlab (bukan Bighunnah) |
QS. Al-Qari'ah: 5 | كَالْعِهْنِ الْمَنفُوشِ | kal'ihnil manfuush | Nun mati (نْ) bertemu dengan م (mim) |
QS. Al-Insyiqaq: 19 | لَتَرْكَبُنَّ طَبَقًا عَن طَبَقٍ | latarkabunna thabaqan 'an thabaqin | Tanwin (ـًـ) bertemu dengan ع (ain) - Idzhar Halqi (bukan Bighunnah) |
QS. Al-Balad: 16 | أَوْ مِسْكِينًا ذَا مَتْرَبَةٍ | au miskiinan dzaa matrabah | Tanwin (ـًـ) bertemu dengan ذ (dzal) - Idzhar Halqi (bukan Bighunnah) |
QS. Al-Muthaffifin: 14 | كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ | kallaa bal raana 'alaa quluubihim maa kaanuu yaksibuun | Mim mati (مْ) bertemu dengan م (mim) - Idgham Mitslain (bukan Bighunnah) |
Catatan Penting: Perhatikan bahwa dalam tabel di atas, beberapa contoh dimasukkan untuk menunjukkan perbedaan dengan hukum tajwid lainnya. Idgham Bighunnah hanya terjadi ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ي (ya), ن (nun), م (mim), atau و (wau).
Seringkali, Idgham Bighunnah tertukar dengan Idgham Bilaghunnah. Perbedaan utama terletak pada adanya dengung (ghunnah). Idgham Bighunnah, seperti yang telah dijelaskan, selalu disertai dengan dengung. Sementara itu, Idgham Bilaghunnah terjadi ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ل (lam) atau ر (ra). Pada Idgham Bilaghunnah, nun mati atau tanwin dileburkan sepenuhnya ke dalam huruf berikutnya tanpa disertai dengung sama sekali. Contohnya adalah pada kata مِنْ رَبِّهِمْ (min rabbihim), yang dibaca mirrabbihim tanpa dengung.
Perbedaan ini sangat penting untuk diperhatikan agar tidak salah dalam membaca Al-Quran. Latihan yang konsisten dan mendengarkan bacaan dari qari (pembaca Al-Quran) yang mahir dapat membantu membedakan kedua hukum tajwid ini.
Berikut adalah beberapa tips dan trik yang dapat membantu Anda menguasai Idgham Bighunnah:
Mempelajari dan mengamalkan Idgham Bighunnah, serta hukum tajwid lainnya, memiliki banyak manfaat, di antaranya:
Idgham Bighunnah adalah salah satu hukum tajwid yang penting untuk dikuasai dalam membaca Al-Quran. Dengan memahami definisi, cara membaca, dan contoh-contohnya, kita dapat meningkatkan kualitas bacaan kita dan mendapatkan pahala yang berlipat. Jangan ragu untuk terus belajar dan berlatih agar semakin mahir dalam membaca Al-Quran dengan tajwid yang benar. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Idgham Bighunnah. Selamat belajar dan semoga sukses!
Belajar Idgham Bighunnah: Panduan lengkap cara membaca nun mati/tanwin bertemu huruf tertentu. Mudah dipahami, lengkap dengan contoh! Yuk, baca & praktikkan! lihat selengkapnya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved