Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
VITAMIN B12 merupakan nutrisi krusial yang mendukung produksi sel darah merah, menjaga kesehatan saraf, serta berperan dalam pembentukan DNA. Kekurangan vitamin B12 dapat menimbulkan berbagai gejala yang sering kali tidak disadari.
Kekurangan vitamin B12 dapat mengurangi produksi sel darah merah. Hal ini mengakibatkan pasokan oksigen ke seluruh tubuh berkurang, membuat Anda cepat merasa lelah dan lemas.
Rendahnya kadar sel darah merah akibat defisiensi vitamin B12 dapat memberikan efek pucat pada kulit. Selain itu, peningkatan kadar bilirubin dalam tubuh bisa membuat kulit dan mata ternoda kekuningan.
Vitamin B12 sangat penting untuk kesehatan saraf. Kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan kerusakan saraf, yang ditandai dengan sensasi kesemutan atau mati rasa, terutama di bagian tangan dan kaki.
Kerusakan saraf dapat berdampak pada koordinasi tubuh. Akibatnya, seseorang bisa lebih mudah kehilangan keseimbangan atau mengalami kesulitan saat berjalan, terutama pada orang lanjut usia.
Salah satu tanda kekurangan vitamin B12 adalah peradangan pada lidah (glositis). Lidah yang meradang akan tampak merah, bengkak, dan bisa terasa nyeri sehingga menyulitkan proses makan dan berbicara.
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia, yang berarti tubuh kekurangan oksigen. Ini bisa menimbulkan gejala seperti pusing, sakit kepala, atau sesak napas, terutama saat melakukan aktivitas fisik.
Kerusakan saraf optik yang terjadi akibat kekurangan vitamin B12 dapat mempengaruhi penglihatan. Anda mungkin akan mengalami pandangan yang kabur atau ganda.
Vitamin B12 berperan dalam produksi zat kimia di otak yang memengaruhi suasana hati. Kekurangan vitamin ini berpotensi menimbulkan kecemasan, stres, bahkan depresi.
Defisiensi vitamin B12 dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah pada daya ingat dan fungsi kognitif, sering kali mirip dengan gejala demensia.
Kekurangan vitamin B12 dapat menimbulkan berbagai masalah pencernaan, seperti diare, sembelit, atau mual. Sebagian orang juga melaporkan kehilangan nafsu makan.
Gejala kekurangan vitamin B12 sering kali terabaikan karena mirip dengan tanda-tanda penuaan atau masalah kesehatan lainnya. Banyak orang baru menyadari kekurangan ini ketika kondisinya sudah cukup parah.
Mereka yang berisiko tinggi mengalami defisiensi vitamin B12 meliputi orang lanjut usia, vegetarian atau vegan, serta individu yang mengalami masalah penyerapan nutrisi, seperti penderita celiac atau Crohn. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda kekurangan vitamin ini.
Diagnosis defisiensi vitamin B12 dapat dilakukan dokter melalui tes darah. Jika terbukti kekurangan, biasanya dokter akan merekomendasikan perubahan pola makan atau suplemen untuk meningkatkan kadar vitamin B12 dalam tubuh.
Mengenali gejala kekurangan vitamin B12 dan mengambil langkah pencegahan yang tepat dapat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda. Pola makan yang seimbang dan kaya nutrisi adalah kunci untuk mencegah berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh defisiensi vitamin ini.
(Medicalnewstoday/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved