Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PAMERAN berjudul "Ghost Nets: Awakening the Drifting Giants" resmi dibuka hari ini di Museum Bahari Jakarta oleh Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia, Gita Kamath, dan Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno. Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah DKI Jakarta dan Kedutaan Besar Australia.
Pameran ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai masalah pencemaran laut akibat sampah, terutama jaring ikan yang terlantar.
Pengunjung dapat menikmati 18 karya seni unik yang terbuat dari limbah jaring ikan, yang dihasilkan oleh seniman dari Kepulauan Selat Torres, Erub Arts. Karya-karya ini menggambarkan berbagai bentuk laut, seperti ikan, penyu, dan pari manta.
"Karya seni ini menyoroti isu serius tentang sampah laut, khususnya ghost nets, yang dapat merusak terumbu karang dan membahayakan biota laut," ujar Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, di Museum Bahari, Jakarta, Kamis (20/3).
Di balik tantangan besar ini, para seniman menunjukkan adanya harapan dan solusi kreatif. Mereka telah berhasil mengubah limbah menjadi karya seni bernilai tinggi.
"Itulah sebabnya istilah 'jaring hantu' dipakai. Jaring yang sering dianggap sampah ini telah diolah menjadi karya seni yang indah dan berarti. Hal ini menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan inovasi, barang yang tidak berguna dapat disulap menjadi sesuatu yang bernilai," kata Rano Karno.
Pameran ini terinspirasi oleh hubungan antara Australia dan Indonesia melalui lautan, dengan fokus pada tantangan lingkungan bersama, seperti pengurangan limbah plastik dan konservasi laut.
Gita Kamath selaku perwakilan pemerintah Australia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Museum Bahari yang menjadi tuan rumah pameran tersebut.
"Kami sangat bangga bahwa pameran ini menegaskan kerjasama erat antara kedua negara," ungkapnya.
"Pameran ini tidak hanya mencerminkan kreativitas Australia, tetapi juga membuka dialog mengenai dampak lingkungan dari jaring dan limbah plastik, yang menjadi fokus utama kolaborasi antara Australia dan Indonesia," tambah Gita Kamath.
Kamath berharap pameran yang berlangsung hingga 31 Agustus ini dapat menginspirasi masyarakat Indonesia untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mencari cara-cara kreatif dalam mengurangi dampak pencemaran.
Simak video lengkapnya untuk ikut menyusuri jejak kejayaan perdagangan rempah Nusantara di Museum Bahari! Selamat menyaksikan!
Museum Bahari, yang berada di bawah pengawasan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, dulunya merupakan gudang penyimpanan rempah-rempah dan komoditas utama lainnya milik VOC.
PENDIDIKAN kelautan penting untuk memastikan generasi muda memiliki pemahaman tentang menjaga kelestarian laut. Ini diwujudkan dalam program Ocean LiteraSEA di Museum Bahari Jakarta.
Sang seniman, Iwan Yusuf, menyebut karya ini sedikit banyak terinspirasi dari memori kecilnya saat tinggal di daerah pesisir.
Koleksi yang dipamerkan antara lain seri Gem of Khatulistiwa, Permata Nusantara, Wayang Collection.
Mandu, salah satu camilan khas Korea, bisa menjadi alternatif sajian lezat untuk keluarga. Pengolahannya cukup praktis, berikut langkah-langkahnya.
"Saya bangga produk kain batik saya bisa lulus kurasi ke negara matahari terbit Jepang."
Pameran BeautyLab & Aesthetic Week (BAW) 2024 resmi dibuka pada hari Jumat, 27 September 2024 di City Hall Pondok Indah Mall 3.
Cosmobeaute Indonesia tidak hanya fokus pada pameran produk, tetapi juga berfungsi sebagai wadah penting untuk mempertemukan para pebisnis, profesional kecantikan, dan konsumen.
Dengan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap etika merek dan praktik berkelanjutan, permintaan produk ramah lingkungan pun melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved