Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
UNIVERSITAS Krisnadwipayana (Unkris) menerima penghargaan atas implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tipologi 2 dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III.
Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan terhadap komitmen Unkris dalam membangun budaya mutu yang berkelanjutan di lingkungan akademiknya.
SPMI Tipologi 2 adalah sistem penjaminan mutu internal (SPMI) yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi swasta yang sebelumnya sudah mengikuti SPMI Tipologi 1.
Sedangkan SPMI Tipologi 1 adalah penghargaan yang diberikan kepada perguruan tinggi yang berhasil menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dengan baik.
Beberapa dokumen terkait SPMI tipologi 2 antara lain standar-standar pendidikan tinggi yang harus dipenuhi dan melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti).
SPMI Perguruan Tinggi Tipologi 2 ditetapkan dalam peraturan pemimpin perguruan tinggi bagi PTN atau peraturan badan hukum penyelenggara bagi PTS dan harus disetujui senat atau senat akademik perguruan tinggi.
SPMI Perguruan Tinggi Tipologi 2 berfungsi untuk menumbuhkan dan mengembangkan budaya mutu perguruan tinggi.
Ketua Pengurus Yayasan Unkris Amir Karyatin mengatakan penghargaan SPMI tipologi 2, yang diterimanya pada 24 Desember 2024 lalu, memiliki nilai strategis bagi Unkris, karena menjadi salah satu bukti pengakuan negara atas budaya mutu yang terus dibangun oleh Unkris baik secara kelembagaan maupun sumber daya manusia (SDM).
“Tentunya ini akan memberikan motivasi bagi kami seluruh sivitas akademika Unkris bahwa pemerintah melalui LLDIKTI mengakui komitmen Unkris dalam membangun budaya mutu yang berkelanjutan,” kata Amir didampingi Sekretaris Pengurus Yayasan Dyah Riestyantie, Kamis (27/2).
Selain itu, penghargaan ini juga memacu Unkris untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas dari berbagai aspek, sehingga gradenya akan meningkat.
“Kita termotivasi untuk lebih baik lagi dan itu akan terus kita upayakan,” lanjut Amir.
Menurutnya, pencapaian ini tidak lepas dari kemampuan Unkris untuk memenuhi kriteria utama dari poin penilaian SPMI yakni ketersediaan dokumen formal SPMI, ketersediaan bukti sahih terkait praktik baik pengembangan budaya mutu dan efektivitas system penjaminan mutu.
Unkris berhasil memenuhi kriteria tersebut dengan mengintegrasikan SPMI dengan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME), yang melibatkan seluruh sivitas akademika, gugus mutu, auditor, serta komitmen para pimpinan universitas.
“Keberhasilan ini tidak terlepas dari tekad Unkris melalui budaya kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja tuntas yang dianut oleh semua elemen yang ada di Unkris yang memiliki komitmen kuat terhadap budaya mutu, “ tegas Amir.
Diakui Amir, penilaian pihak ekternal (review external) yang diterima Unkris menjadi bukti nyata bahwa penilaian terhadap SPMI telah dilakukan secara komprehensif oleh pihak eksternal.
Hal ini memberikan jaminan kualitas pendidikan yang lebih baik, meningkatkan reputasi program studi dan universitas, serta membuka peluang kolaborasi di tingkat nasional maupun internasional.
“Ini sangat penting untuk branding kampus Unkris,” katanya.
Saat ini, Unkris, lanjut Amir, sudah berkolaborasi dengan perguruan tinggi baik di wilayah Jabodetabek, maupun provinsi lain. Unkris juga sudah menjalin kerja sama dengan universitas asing dari lima negara yakni Malaysia, Meksiko, Jepang, Timor Leste dan Rusia.
Ia berharap penghargaan ini berdampak signifikan terhadap kualitas pendidikan dan pelayanan akademik di Unkris.
Ke depan, Unkris akan terus melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan standar kualitasnya. Beberapa langkah strategis yang direncanakan antara lain mengenalkan poin-poin SPMI kepada seluruh dosen dan karyawan melalui berbagai pelatihan terkait peningkatan mutu dan kualitas SDM.
Selain itu, Unkris juga berkomitmen melakukan peningkatan mutu secara berkelanjutan dan berkesinambungan, sehingga budaya mutu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh aktivitas akademik dan operasional universitas.
“Hal-hal yang sudah baik akan kita pertahankan dan beberapa yang masih menjadi catatan akan terus kita tingkatkan,” tandas Amir. (Z-1)
Para perempuan ini dinilai telah membawa dampak positif dan kemajuan di bidang kesehatan kulit.
Mereka adalah Founder&Komisaris Utama Paragon Technology and Innovation Nurhayati Subakat, Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati, dan Founder&CEO PT Suri Nusantara Jaya Diana Dewi.
Putri ketiga dari tiga bersaudara pasangan Ira Esmeralda dan Erianto ini meraih penghargaan bergengsi tersebut berkat kepiawaian menulis dan mendongeng.
Diana terpilih menjadi highlight dalam IFS annual report 2023 dari sejumlah 8000 peneliti yang berasal dari 105 negara yang mendapat hibah riset dari IFS.
Ajang BeautyHaul Awards 2024 memberikan penghargaan kepada berbagai merek kecantikan atas inovasi yang dihadirkan selama satu tahun terakhir.
Youth & Beauty Clinic berhasil meraih Penghargaan 1st Runner-Up untuk Layanan Filler Terbaik se-Asia Pasifik yang diberikan oleh Merz Aesthetic.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved