Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
WAKIL Rektor Bidang Akademik dan Inovasi Matana University, Dr. rer. nat. Gregoria Illya, M.Sc., melakukan penandatanganan dokumen perjanjian kerja sama Tridharma Perguruan Tinggi antara Aliansi Institusi Pendidikan Fisika Medis Indonesia (AIPFMI), Aliansi Fisikawan Medik Indonesia (AFISMI), serta 13 Universitas yang berada di bawah naungan AIPFMI.
Universitas tersebut di antaranya:
1. Matana University
2. Universitas Indonesia
3. Institut Teknologi Bandung
4. Universitas Gadjah Mada
5. Universitas Diponegoro
6. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
7. Universitas Airlangga
8. Universitas Brawijaya
9. Universitas Udayana
10. Universitas Hasanuddin
11. Universitas Andalas
12. Universitas Kristen Satya Wacana
13. Universitas Nasional
Penandatanganan perjanjian kerjasama atau MoU ini dilakukan di MIPA CENTER Universitas Brawijaya Malang Senin (17/02) . Selain itu,dilakukan juga pembahasan mengenai silabus mata kuliah Fisika Medis agar lulusan Fisika Medis dari ke-13 universitas tersebut memiliki kualitas yang sama.
Dalam pertemuan yang sama juga disebutkan bahwa kebutuhan tenaga kesehatan fisikawan medik saat ini sekitar 2.800 orang, dengan kebutuhan terbesar ada di Indonesia bagian Timur.
“Melalui perjanjian kerjasama ini, diharapkan program studi atau prodi Fisika Medis Matana University semakin berkembang maju dan menghasilkan lulusan yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan fisikawan medik di lapangan,” ungkap Dr. rer. nat. Gregoria Illya, M.Sc., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Inovasi Matana University dalam keterangan yang diterima hari ini.
Sebagai informasi, Matana University merupakan 1 dari 13 universitas di Indonesia yang memiliki program studi Fisika dengan konsentrasi Fisika Medis dan sudah tergabung dalam Aliansi Institusi Pendidikan Fisika Medis Indonesia (AIPFMI).
Matana University merupakan Perguruan Tinggi Swasta ( PTS) pertama yang menyelenggarakan prodi Fisika Medis (jenjang sarjana) di Tangerang,Provinsi Banten juga telah menghasilkan lulusan yang mengambil program profesi nakes fisikawan medik.
Dosen-dosen program studi Fisika Medis Universitas Matana juga tergabung dalam Aliansi Fisikawan Medik Indonesia DPW Banten sebagai anggota dan pengurus bidang riset dan publikasi ilmiah.
Sementara itu Rektor Matana University, Dr Melitina Tecoalu,SE, MM, CFP, CHCP-A mengatakan, penandatanganan dokumen perjanjian kerja sama Tridharma perguruan tinggi antara AIPFMI dan AFISMI bersama 13 Universitas yang berada di bawah naungan AIPFMI sesuai dengan Rencana Strategis dari Matana University yang akan menjadikan Prodi Fisika Medis sebagai Prodi Unggulan yang akan menghasilkan Fisikawan Medik, karena Matana merupakan 1 dari 13 universitas yang mempunyai prodi tersebut.
“Dalam lima tahun mendatang Matana juga akan membuka program profesi, dimana saat ini baru ada di Undip dengan kuota yang sangat terbatas.Sehingga kelangkaan akan kebutuhan Fisikawan Medik dapat terpenuhi di seluruh Indonesia,” pungkas Dr Melitina Tecoalu,SE, MM.
Program studi pariwisata menjadi pilihan relevan bagi mereka yang tertarik berkarier di dunia pariwisata, perhotelan, dan industri terkait lain.
Prodi ini memiliki keilmuan teknologi informasi sebagai komponen teknis serta manajemen dan bisnis sebagai komponen non-teknis.
Indonesia sebagai negara yang sebagian besar wilayahnya merupakan lautan memiliki potensì ekonomi yang cukup besar.
UMKM yang sebagian besar adalah usaha yang menopang ekonomi rumah tangga dan kebanyakan pelakunya adalah kaum wanita merupakan tonggak penting ekonomi nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved