Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
SETELAH Republik Indonesia berdiri, pada 15 Oktober 1953 Universitas Kristen Indonesia (UKI) ikut didirkan. Meski terpaut delapan tahun dari kemerdekaan, perjalanan bangsa dan negara selalu beriringan dan beririsan dengan perjalanan UKI. Sedangkan Ikatan Alumni (IKA) UKI yang dibentuk pada Kongres I IKA UKI 2003 turut mengambil peran signifikan dalam pertumbuhan UKI.
"Dan salah satu kekuatan dari Universitas Kristen Indonesia ialah alumninya, yang berujumlah puluhan ribu dan mereka menempati berbagai tempat untuk memimpin bangsa, bahkan sebagianpernah memimpin bangsa ini," kata Rektor UKI Prof Dhaniswara K. Harjono di Kampus UKI, Jakarta Timur, Jumat (14/2).
Prof Dhaniswara mengatakan kampusnya menjadi universitas Kristen pertama yang terakretasi unggul pada 28 Juni 2022. UKI, sambungnya, tahun lalu berada di peringkat 64 dari 4.500 perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Hal itu menurutnya tidak lepas dari peran alumni.
"Mudah-mudahan Universitas Kristen Indonesia dan alumninya sama-sama merupakan produk unggul sehingga kalau perguruan tingginya unggul, alumninya, mahasiswanya, dosennya, dan semuanya kita harus unggul," ujar dia.
Kongres IKA UKI ke VII
IKA UKI akan menggelar Kongres ke-VII. Kongres IKA UKI bukan saja sekadar sirkulasi kepemimpinan. Namun juga refleksi atas pemikiran-pemikiran para pendiri UKI dalam konteks kekinian. Etika dan moralitas nilai-nilai kristiani tidak saja sebagai landasan dalam penyelenggaraan pendidikan, juga proses mencetak para intelektual yang tentu menjadi pegangan para alumnus yang berkiprah dalam semua profesi. Motto Melayani Bukan Dilayani terpatri dalam tindakan dan pemikiran yang sejak mahasiswa diajarkan dan dididik.
"Kita akan menyelenggarakan Kongres Ikatan Alumni ke-VII. Kita berpikir untuk kongres ini bagaimana bisa mengembalikan pemikiran-pemikiran pendiri UKI ke depannya, bisa dijalankan oleh para alumni UKI," kata Ketua Pelaksana Kongres IKA UKI Dorma Sinaga.
Melihat kondisi negara yang sudah semakin kritis, kata Dorman, melalui kongres tersebut, diharapkan para alumni UKI yang sekarang ada di pemerintahan mengingat kembali latar belakang saat UKI didirikan.
"Bahwa kampus ini didirikan oleh para pendiri yang mengedepankan bagaimana berperan serta dalam membangun negara sebagaimana kita cita-citakan dalam Kongres 1945," ungkap Dorma.
Sebagai bagian dari anak bangsa, ujar Dorma, IKA UKI sadar akan tugas dan tanggung jawab untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara. Ia menyampaikan bahwa hasil dari pra kongres akan dijadikan rekomendasi dalam Kongres ke-VII nanti, pada tanggal 22 Februari 2025. Peran IKA UKI sampai saat ini lebih banyak mengedepankan beasiswa untuk daerah-daerah tertinggal seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), sebelumnya Nias dan Mentawai.
Di kesempatan yang sama Dirjen Perumahan Perkotaan Kementerian Perumahan dan Permukiman Sri Haryati mengatakan UKI bukan hanya institusi pendidikan karena alumni-alumni UKI, melainkan kampus yang membentuk mahasiswanya kritis untuk selalu memberikan hal-hal yang positif bagi pemerintahan.
"Kita juga mengetahui bahwa nilai-nilai dari para pendiri UKI yang dibawa ke dalam perguruan tinggi ini itu luar biasa. Nilai itulah bisa kita terus bawa dimanapun kita berada," ungkapnya.
Ciptakan Sarjana Unggul untuk Indonesia Emas 2045
Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) Prof. Dhaniswara K. Harjono mengatakan UKI berkomitmen menciptakan sarjana-sarjana unggul, agar mampu berkontribusi dan berperan menciptakan Indonesia Emas 2045.
"Menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Jadi bukan hanya SDM biasa-biasa saja atau yang hanya sekadar sarjana, tapi harus yang unggul. Karena dengan cara demikian, kita kontribusinya jelas bahwa Indonesia Emas 2045 tentunya harus ada peran daripada UKI," tegas Dhaniswara di Kampus UKI, Jakarta Timur, Jumat (14/2).
Untuk mewujudkan Indonesia Emas, kata Dhaniswara, UKI memiliki predikat sebagai perguruan tinggi unggul sejak 2022. Selain itu akreditasi program studi pun turut diperhatikan.
"Saat ini ada 12 dari 34 program studi yang sudah terakreditasi unggul. Kita memang berjibaku. Bicara mengenai UKI unggul bukan hanya perguruan tingginya, bukan hanya program studinya, tapi juga alumninya, dosennya, mahasiswanya, kita semua unggul, termasuk juga fasilitas sarana personal yang dibutuhkan," kata dia.
Pihaknya pun terbuka bagi anak bangsa yang ingin bergabung bersama UKI. UKI, sambungnya, menyediakan beasiswa, salah satunya yang berasal dari Ikatan Alumni (IKA) UKI setiap tahun sekali untuk calon mahasiswa. Jumlah, terang Dhaniswara, tergantung <i>fundraising<p> yang mereka lakukan. Ia menyebut bahwa banyak alumni UKI yang memiliki peranan penting di pemerintahan maupun berkontribusi dalam instansi tertentu.
"Sekitar 90% alumni UKI ada di jajaran dekan-dekan. Kita buktikan bahwa memang kita mampu, supaya kita tahu yang dibutuhkan adalah alumni unggul. Tapi tentunya kita tahu dulu, kita ini punya karakternya seperti apa. Karakter UKI tentunya memiliki keinginan yang kuat, kreativitas, inovasi dan pantang menyerah. Apapun situasinya, pasti kita bisa buktikan," pungkasnya. (H-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved