Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Kapan 1 Syaban 2025/1446 Hijriah? Ini Penjelasan dan Keutamannya

Akmal Fauzi
29/1/2025 23:25
Kapan 1 Syaban 2025/1446 Hijriah? Ini Penjelasan dan Keutamannya
ilustrasi(Pexels)

Bulan Syaban menandakan Ramadan semakin dekat. Syaban merupakan bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. Apabila dikonversikan dalam kalender Masehi, kapan 1 Syaban 1446 H?

Kapan 1 Syaban 2025/1446 Hijriah?

Merujuk kalender Hijriah yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag) RI, akhir bulan Rajab bertepatan dengan 30 Januari 2025 dan 1 Syaban 1446 H akan jatuh pada Sabtu, 31 Januari 2025. Berdasarkan penanggalan Islam, pergantian hari dimulai setelah matahari terbenam. Maka, malam 1 Syaban 1446 H sudah dimulai sejak Kamis, 30 Januari 2025 malam setelah magrib.

Bulan Syaban akan berlangsung selama 29 hari hingga Jumat, 28 Februari 2025. Sementara malam Nisfu Syaban atau 15 Syaban 1446 H jatuh pada Jumat, 14 Februari 2025 atau telah dimulai sejak Kamis, 13 Februari setelah magrib

Keutamaan Bulan Syaban

Dikutip dari NU Online, Syaban adalah istilah bahasa Arab yang berasal dari kata syi'ab yang artinya jalan di atas gunung. Bulan Syaban dapat dimanfaatkan sebagai waktu untuk menemukan banyak jalan, demi mencapai kebaikan.

Karena letaknya yang mendekati bulan Ramadan, bulan Syaban memiliki berbagai hal yang dapat memperkuat keimanan. Umat Islam dapat mulai mempersiapkan diri menjemput datangnya bulan termulia dengan penuh suka cita dan pengharapan anugerah dari Allah SWT karena telah mulai merasakan suasana kemuliaan Ramadan. 

Rasulullah SAW bersabda:

ذاكَ شهر تغفل الناس فِيه عنه ، بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم -- حديث صحيح رواه أبو داود النسائي 

 

Artinya: Bulan Syaban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan Syaban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa. (HR Abu Dawud dan Nasa'i) 

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan pengakuan Aisyah, bahwa Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa (sunah) lebih banyak daripada ketika bulan Syaban. Periwayatan ini kemudian mendasari kemuliaan bulan Syaban di antar bulan Rajab dan Ramadan. 

Karenanya, pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak berdzikir dan meminta ampunan serta pertolongan dari Allah SWT. Pada bulan ini, sungguh Allah banyak sekali menurunkan kebaikan berupa syafaat (pertolongan), maghfirah (ampunan), dan itqun min adzabin naar (pembebasan dari siksaan api neraka). Dari sinilah umat Islam, berusaha memuliakan bulan Syaban dengan mengadakan sedekah dan menjalin silaturrahim. (P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya