Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kenali Tanda-Tanda Tanah Longsor

Ardi Teristi Hardi
26/1/2025 15:16
Kenali Tanda-Tanda Tanah Longsor
Petugas gabungan menggunakan alat berat saat mencari korban longsor di Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur(ANTARA FOTO/Syaiful Arif/nym.)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi curah hujan tinggi pada periode libur Isra Mi’raj dan Imlek 2025. Masyarakat pun perlu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, termasuk bencana tanah longsor, seperti yang terjadi di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (21/1) lalu.

Guru Besar Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Prof. Wahyu Wilopo mengatakan kejadian bencana tanah longsor di Pekalongan mengingatkan kepada semua pihak tentang pentingnya melakukan kegiatan mitigasi kebencanaan. Masyarakat hendaknya mengenali dan menyadari  potensi bencana di lingkungannya.

Bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor, Wahyu menyampaikan ada beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk menyelamatkan diri. "Pertama, masyarakat hendaknya mengenali dan memahami risiko yang ada disekitar, baik untuk warga asli ataupun warga pendatang," kata dia.

Kemudian, masyarakat di tempat tersebut bisa melakukan identifikasi daerah yang aman dan tidak terisolasi, jalur yang paling aman, dan terpendek menuju lokasi tersebut. Masyarakat hendaknya juga mengenali tanda-tanda akan terjadi longsor. Misalnya, kata dia, di dataran yang lebih tinggi ditemukan retakan tanah yang menanjang, tiang atau pohon miring, serta struktur bangunan yang sudah tidak sempurna. Tanda akan terjadi tanah longsor yang lain adalah munculnya mata air yang keruh pada kaki lereng, bahkan ada guguran tanah atau batuan di lereng. 

Masyarakat juga harus paham dengan penyebab bisa terjadinya tanah longsor.

“Apabila terjadi hujan tidak deras, tetapi berlangsung cukup lama sebaiknya bisa melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang aman dan apabila akan berteduh atau berhenti istirahat pilihlah tempat yang aman dari potensi kejadian longsor,” pesan dia.

Saat tanah longsong, biasanya akan ada getaran serta terdengar gemuruh dengan suara yang cukup besar.

Wahyu mengatakan, saat ini sudah banyak alat deteksi peringatan dini tanah longsor yang dikembangkan, salah satunya dari UGM yang sudah diimplementasikan di berbagai wilayah Indonesia. Sistem EWS ini juga sudah distandarkan menjadi SNI 8235:2017 tentang Sistem Peringatan Dini Gerakan Tanah dan ISO 22328-2:2024 Guidelines for the implementation of a community-based early warning system for landslides.

Ia berharap, pemerintah dan masyarakat juga mengikuti informasi dari BMKG yang secara rutin sudah menginfokan tentang prediksi curah hujan yang tinggi untuk beberapa wilayah di Indonesia sebagai peringatan bagi semua.

Di sisi lain, Badan Geologi juga sudah menginformasikan peta ancaman kejadian longsor tiap bulannya ke masing-masing daerah. Namun demikian tantangan yang ada adalah bagaimana menginformasikan peringatan tersebut dapat sampai pada semua warga yang berisiko terjadi longsor. 

“Saya kira bagaimana pemerintah daerah mampu merespon terhadap informasi tersebut dengan cepat, tepat dan dalam rentang waktu yang sesuai. perlu kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, swasta, media massa dan akademisi untuk mitigasi ini,” tutup dia. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya