Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MAKANAN Pendamping Asi (MPASI) merupakan makanan pendamping bagi bayi yang masih menyusui. MPASI ini biasanya diberikan saat bayi berusia 6 bulan.
Pengelolaan MPASI tidak boleh sembarang, karena pengolahannya berbeda dengan makanan orang dewasa. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diketahui ibu dalam memberikan MPASI.
Makanan ini diberikan pada bayi yang sedang tumbuh dan membutuhkan kandungan zat besi serta energi dari air susu ibu (ASI). ASI memiliki kandungan yang penting untuk pertumbuhan anak dan harus dilanjutkan paling tidak usia bayi sampai 12 bulan.
Jika MPASI tidak diperkenalkan pada saat usia 6 bulan, maka pertumbuhan bayi dapat terganggu. Makanan ini diberikan bertepatan dengan kebutuhan nutrisi dan energi yang tidak cukup hanya diberikan melalui ASI eksklusif.
MPASI ini diberikan untuk memastikan energi, protein, dan mikronutrien yang dapat mencukupi kebutuhan gizi anak yang sedang tumbuh. Beberapa nutrisi yang perlu dipahami adalah karbohidrat, protein hewani, zat besi, serta zinc.
Konsultasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Ciptomangunkusumo FKM RSCM, Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Sp.KK, mengatakan MPASI paling penting bagi bayi adalah protein hewani. Jika hanya mengonsumsi protein nabati saja, ini tidak cukup untuk pertumbuhan bayi secara optimal.
“Kami berulang kali melakukan penelitian. Apa yang bisa digunakan protein nabati dan hewani. Ternyata yang masuk itu berkaitan dengan hormon pertumbuhan adalah asam amino esensial,” ujar Damayanti
Pemberian makanan yang masih salah kaprah adalah ketika memberikan MPAS pada bayi dengan memberikan sayur sebagai menjadi pendamping utama, padahal bayi membutuhkan protein hewani. MPASI diberikan harus mengutamakan tekstur lembut pada bayi. Bayi berusia 6 bulan ke atas bisa diperkenalkan makanan dengan dihaluskan menggunakan blender.
Dokter Spesialis anak dari RSUD dr Soetomo Surabaya Dr dr. Herdiana Hanindita, SpA(K) menjelaskan alasan peran buah dan sayur tidak mendominasi saat memberikan MPASI, karena banyaknya ditemukan dalam sumber serat pada kandungan buah dan sayur.
Antinutrisi adalah senyawa yang dapat ditemukan di dalam bahan makanan yang dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi penting. Seperti mikronutrien yang terdiri dari vitamin dan mineral.
“Antinutrient (Antinutrisi) yang biasa terdapat pada plant based nutritiont baik itu dari buah, sayur, dan protein nabati. Hal ini dapat menghambat penyerapan zat penting seperti zat besi dan zinc,” ujarnya
Adapun beberapa contoh sayur dan buah yang terkonfirmasi memiliki senyawa antinutrisi. Di antaranya daun bayam (mengandung oxalic acid yang mencegah penyerapan kalsium), teh (mengandung tanin yang dapat mencegah penyerapan zat besi), kol dan kubis ( mengandung goitrogenic yang dapat mencegah penyerapan yodium). (Antara/FKUI/Alodokter/Z-3)
Kegiatan dikemas dalam format talkshow, workshop, dan nonton bareng, dengan melibatkan para ibu rumah tangga sebagai peserta aktif.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Ajang Peduli Gizi 2025 kembali digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap individu, institusi, dan pelaku industri yang dinilai telah memberikan kontribusi nyata.
Konsekuensi dari konsumsi susu berlebihan adalah anak akan merasa kenyang dan kehilangan selera untuk mengonsumsi makanan lain. Akibatnya, asupan gizi menjadi tidak seimbang.
Pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga sangat menentukan perkembangan kognitif, motorik, hingga sosial emosionalnya.
ICW menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) hanya menjadi program untuk menghamburkan uang negara. MBG tidak memenuhi standar gizi dan justru berpotensi menjadi pemborosan anggaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved