Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Deep Learning Dapat Dicapai Jika Guru Memiliki Kompetensi yang Sesuai

Despian Nurhidayat
22/1/2025 09:06
Deep Learning Dapat Dicapai Jika Guru Memiliki Kompetensi yang Sesuai
Siswa mengikuti Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH) di SMK Negeri 1 Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (6/1/2025).(ANTARA/ADENG BUSTOMI)

WAKIL Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, menekankan pentingnya menghadirkan pendidikan bermutu untuk seluruh warga negara, sesuai dengan amanat konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

“Untuk mencapai hal itu, kita harus memahami dan memetakan apa saja tantangan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Dalam program yang sudah kami susun, akan dihadirkan berbagai macam upaya untuk meningkatkan kualitas guru, baik kompetensi pedagogik maupun kompetensi lainnya. Pendidikan yang bermutu, salah satunya, harus ditopang oleh pendidik yang bermutu pula,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Rabu (22/1). 

Lebih lanjut, Atip menguraikan bahwa pendidikan bermutu untuk semua mencakup ketersediaan layanan yang merata; pembiayaan pendidikan afirmatif; pengembangan talenta unggul; dan layanan pendidikan yang inklusif. 

“Untuk itu, strategi pendidikan yang kita terapkan adalah partisipasi semesta. Sehingga tidak hanya pemerintah, tapi seluruh pemangku kepentingan harus berkontribusi dalam penyelenggaraan pendidikan. Kami sudah menyampaikan bahwa pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat ini adalah mitra,” ujar Atip.

Atip menjelaskan bahwa deep learning sendiri merupakan pendekatan pembelajaran, yang terdiri dari tiga elemen yaitu mindful learning, meaningful learning, dan joyful learning. 

Mindful learning yaitu belajar dengan kesadaran penuh, fokus pada pembelajaran, serta memperhatikan pikiran dan emosi saat belajar. 

Kemudian meaningful learning berkaitan dengan menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata, serta menemukan relevansi dan tujuan belajar. 

Sementara joyful learning adalah konsep belajar dengan penuh kegembiraan, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, memotivasi siswa dan mendorong rasa ingin tahu. 

Menurut Atip, pendekatan ini dapat tercapai apabila para guru memiliki kompetensi yang sesuai. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya