Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
WAKIL Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengimbau pemerintah daerah untuk menganggarkan dana khusus dalam rangka pencegahan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi ternak.
Langkah ini dinilai penting demi mendukung upaya nasional dalam melindungi populasi ternak dari ancaman penyakit tersebut.
Sudaryono, yang juga dikenal dengan sapaan Mas Dar, menekankan pentingnya peran aktif pemerintah daerah dalam mendukung program vaksinasi PMK.
“Kita memiliki 4 juta dosis vaksin, tetapi jumlah ini belum cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Oleh karena itu, kami meminta pemerintah daerah untuk menyiapkan anggaran tambahan guna memastikan distribusi vaksin dapat dilakukan secara merata,” ujarnya saat menghadiri rapat koordinasi Kemenko Bidang Pangan di Aula Tengku Rizal Nurdin, Medan, Sumatera Utara, Selasa (21/1).
Ia menjelaskan bahwa vaksinasi sapi ternak merupakan langkah penting untuk menekan penyebaran PMK, yang dikenal sebagai penyakit dengan tingkat penularan tinggi.
“Vaksinasi harus dilakukan secara masif dan merata di seluruh Indonesia. Hal ini krusial untuk menjaga agar target swasembada daging nasional tidak terganggu,” tegas Sudaryono.
Dalam rapat tersebut, Sudaryono juga menyebutkan bahwa saat ini beberapa daerah mulai melaporkan kasus PMK. Menurutnya, perlu ada antisipasi yang lebih serius melalui kombinasi tindakan isolasi dan vaksinasi rutin.
Pemerintah pusat telah menyediakan 4 juta dosis vaksin dan terus memantau situasi untuk mencegah lonjakan kasus.
Tak hanya pemerintah daerah, Sudaryono juga mendorong sektor swasta dan pelaku usaha peternakan untuk berkontribusi dalam pengadaan vaksin secara mandiri.
Dengan harga vaksin yang relatif terjangkau, berkisar antara Rp17.000 hingga Rp25.000 per dosis, ia yakin sektor swasta dapat ikut membantu mempercepat program vaksinasi di tingkat peternak.
“Harga vaksin itu setara dengan harga sebungkus rokok. Kami berharap perusahaan-perusahaan turut berpartisipasi secara aktif dalam program ini,” tambahnya.
Sudaryono optimistis bahwa dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor swasta, PMK dapat dikendalikan lebih efektif.
Ia berharap populasi sapi di Indonesia tetap terjaga dan produktivitas peternakan tidak terganggu oleh ancaman penyakit ini. (RO/Z-10)
Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah menyiapkan sebanyak 300 orang juru sembelih halal (juleha) dalam pelaksanaan kurban.
PASAR hewan di Jawa Timur (Jatim) yang dinilai masih rawan munculnya Penyakit Mulut Kuku (PMK), jelang Hari Raya Idul Adha diimbau untuk ditutup sementara.
Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M, Kementerian Pertanian (Kementan) memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban.
Dari total 2.307 ekor sapi yang terjangkit PMK sejak Januari hingga Maret 2025, sebanyak 1.089 ekor telah sembuh.
Kementerian Pertanian memastikan akan terus menggenjot vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) sebagai langkah strategis pengendalian PMK.
Dengan adanya pengiriman ini katanya, diharapkan penanganan dan pencegahan meluasnya PMK di Bantul bisa segera diatasi dan dihentikan.
Sapi-sapi yang sudah positif PMK, menurutnya sudah di karantina, agar tidak menjangkit sapi-sapi sehat yang lainya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved