Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEMENTERIAN Kesehatan akan melakukan skrining kesehatan jiwa secara gratis kepada masyarakat luas mulai tahun 2025 ini. Direktur Jenderal Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Imran Pambudi mengungkapkan, ada sejumlah kategori yang akan mendapatkan pelayanan skrining kesehatan jiwa gratis, yakni remaja, lansia, anak sekolah hingga ibu hamil.
“Akan dilakukan skrining kesehatan jiwa pada pemeriksaan kesehatan gratis saat ulang tahun bagi remaja hingga lansia. Ini rencananya akan mulai Februari 2025,” kata Imran saat dihubungi, Sabtu (18/1).
Adapun, skrining tersebut kata Imran akan menggunakan empat pertanyaan yang bisa diisi dalam aplikasi Satu Sehat Mobile sebelum ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Sementara itu, untuk anak sekolah, skrining kesehatan jiwa akan dilakukan pada saat kunjungan sekolah setiap tahun. Dan untuk ibu hamil pada saat antenatal care (ANC) atau pemeriksaan kehamilan. Rencananya, untuk skrining pada anak sekolah dan ibu hamil akan dimulai pada Juni 2025. “Di mana instrumennya akan berbeda dengan remaja dan lansia,” imbuh Imran.
Ia mengakui, bahwa gangguan jiwa di Indonesia merupakan masalah yang perlu mendapatkan perhatian serius. Secara epidemiologi, kondisi kesehatan dapat diukur melalui angka kesakitan yang digambarkan melalui years lived with disability (YLD), atau waktu sehat seseorang yang hilang akibat menderita suatu penyakit.
“Angka YLD untuk gangguan jiwa di Indonesia berada di peringkat kedua setelah gangguan otot dan rangka. Angka ini lebih tinggi dibanding pentakit kronis yang sering mendapat perhatian seperti diabetes melitus atau penyakt jantung dan pembuluh darah,” jelas dia.
Berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, menunjukkan perlunya optimalisasi layanan kesehatan jiwa. Hal itu dilihat dari sebanyak 1,4% penduduk usia >=15 tahun mengalami depresi, selain itu 2% penduduk usia >=15 tahun memiliki masalah kesehatan jiwa, dan 0,25% penduduk umur >=15 tahun memiliki pikiran mengakhir hidup.
“Selain itu, prevalensi bunuh diri di Indonesia tahun 2021 sebesar 1,64/100.000 penduduk. Namun seluruh kasus belum tercatat dan terlaporkan,” jelas dia.
Imran mengakui, saat ini masih banyak kendala yang dihadapi untuk menangani permasalahan kesehatan jiwa di Indonesia, salah satunya yakni fasilitas kesehatan yang terbatas serta keterbatasan jumlah psikolog dan pskiater.
Namun demikian, Kemenkes telah melakukan berbagai cara. Di antaranya dengan melakukan peningkatan pelayanan kesehatan jiwa oleh tenaha nonspesifik, supervisi berkelanjutan dari pskiater atau psikolog klinis melalui program pengampuan.
“Selain itu meningkatkan keterlibatan masyarakat melalyi upaya kesehatan bersumber masyarakat, memanfaatkan teknologi komunikasi serta peningkatan kebijakan terkait kesehatan jiwa oleh pemerintah pusat atau daerah terutama terkait pemenuhan tenaga kesehatan spesialistik,” pungkas dia. (H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved