Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Psikolog Jelaskan Alasan Konsumsi Medsos Berlebihan Bisa Akibatkan Brain Rot 

M Iqbal Al Machmudi
19/1/2025 11:29
Psikolog Jelaskan Alasan Konsumsi Medsos Berlebihan Bisa Akibatkan Brain Rot 
ilustrasi(freepik)

BRAIN rot atau pembusukan otak menjadi fenomena baru yang menjadi perhatian masyarakat saat ini. Brain rot bisa terjadi karena dampak buruk mengonsumsi media sosial (medsos) atau gawai terlalu lama dapat mengganggu fungsi kognitif otak memicu pembusukan otak. 

"Jadi itu adalah satu fenomena di mana orang itu jadi memiliki screen addiction, adiksi exposure dengan layar," kata Psikolog anak dan keluarga Mira Amir saat dihubungi, Minggu (19/1).

Lalu, lanjut Mira, mereka yang mengonsumsi low quality content, jadi konten-konten receh. Serta mereka terbiasa dengan tayangan yang berdurasi singkat.

"Screen time itu yang terjadi pada anak-anak yang menjadi kesulitan bagi orangtua ataupun para pengajar pendidik di sekolah, itu adalah sulitnya anak-anak lepas dari layar," jelasnya. 

Media sosial dapat sangat memikat bagi anak-anak maupun orang dewasa dari segala usia. Medsos membuat penggunanya ketagihan karena cara algoritma melibatkan otak. 

Meski begitu media sosial atau gawai kini, menurutnya sudah menjadi alat bantu dalam mengerjakan pekerjaan atau melakukan kegiatan belajar anak.

"Jadi, namanya pisau bermata dua, di satu sisi misalnya buat pihak sekolah itu jadi dimudahkan dalam pembagian tugas, komunikasi, segala rupa. Tetapi di sisi lain anak-anak ini kesulitan mengontrol perilakunya dalam menghabiskan waktunya di depan layar," ungkapnya.

Fenomena brain rot tersebut selaras dengan upaya pemerintah mengenai akses medsos pada anak. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria yang menyebut Presiden RI telah berikan lampu hijau untuk rencana pembatasan penggunaan medsos dan gadget untuk anak. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya