Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DOKTER spesialis dari Rumah Sakit dr. Kariadi Semarang dr. Yanuar Ardani mendapatkan rekor dari MURI sebagai dokter yang lulus tercepat dalam Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran, yakni 21 bulan, 19 hari, dengan IPK 4,00.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, selain prestasi yang membanggakan di bidang akademik, dr. Yanuar juga menorehkan prestasi di bidang pelayanan.
Dante berharap, rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yang membanggakan ini dapat menginspirasi dokter-dokter lainnya dalam menorehkan prestasi sambil mencari ilmu dan bekerja. "Tentu ini butuh perjuangan yang panjang dan butuh komitmen yang terus-menerus dan ajeg (intensif), tidak patah semangat," katanya.
Dante menjelaskan, pihaknya selalu memberikan berbagai fasilitas agar para pegawai, tenaga medis, serta tenaga kesehatan dapat mencapai potensi terbaik, baik di bidang formal maupun non-formal. Dia mencontohkan, bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dalam setahun mereka mengalokasikan 2 ribu beasiswa bagi para tenaga kesehatan untuk mengikuti pendidikan yang lebih tinggi.
Kemudian, katanya, baru-baru ini mereka juga mengirimkan 27 dokter untuk pendidikan kardiovaskular di Tiongkok dan Jepang, sebagai upaya mengatasi terbatasnya kursi pendidikan spesialis dalam negeri serta memenuhi kebutuhan tenaga dokter spesialis nasional.
Dalam hal non-formal, Kemenkes memiliki universitas korporat (corporate university) yang mengajarkan para pegawai tentang kemampuan manajerial dan kepemimpinan, sebagai investasi jangka panjang.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Yanuar menjelaskan bahwa prestasi tersebut adalah hasil dari doa, lingkungan yang mendukung, serta keluarga.
Dia menjelaskan, dia melakukan penelitiannya yakni di RS Cipto Mangunkusumo dan RS dr. Kariadi, dan para jajaran direksi serta manajemen di RS begitu suportif dalam proses studinya. "Izinnya dipercepat, kemudian ethical clearance mudah," katanya.
Dr. Yanuar mengaku bahwa dia terinspirasi oleh Dante, yang dapat aktif menjalankan berbagai hal secara baik, seperti berolahraga, bekerja, praktek, dan mengajar.
Dia menyebutkan, setelah kelulusan itu, dia berharap dia dapat mengabdikan ilmunya di mana saja, baik di Kementerian Kesehatan, ataupun tetap di Semarang jika dibutuhkan, di mana dia akan berpraktek, mengajar, sambil melakukan penelitian. (Ant/N-2)
Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia. Karena pendidikan bisa mengubah dunia.
Dalam acara ini, BRIN juga menerima Penganugerahan Rekor Dunia dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas prestasinya menjadi lembaga dengan jumlah integrasi
Senam Anak Indonesia Hebat di Sorong, Papua, berhasil memecahkan Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Sabtu (8/2).
Sensitif susu sapi merupakan salah satu alergi makanan yang paling umum di masa kanak-kanak.
Penghargaan rekor MURI Dunia diraih Pemerintah Sulawesi Utara atas perlindungan sosial BPJS ketenagakerjaan bagi 36.000 buruh tani dan penggarap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved