Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan menguatnya angin Monsun Asia yang disertai fenomena La Nina lemah menjadi latar belakang meningkatnya curah hujan di banyak wilayah. BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang, akan terjadi pada periode 27 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.
Selain itu, aktivitas gelombang atmosfer, potensi bibit siklon tropis, dan sirkulasi siklonik di Samudra Hindia turut memengaruhi dinamika cuaca Indonesia.
Kondisi atmosfer ini menciptakan peluang terjadinya hujan lebat disertai angin kencang yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air.
Wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat dan sedang mencakup Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Kepulauan Bangka Belitung di wilayah Sumatera. Di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, hujan sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
Sebagian besar wilayah Kalimantan juga diperkirakan mengalami intensitas hujan serupa, demikian pula Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.
Di kawasan timur, hujan lebat diprediksi melanda Maluku, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua.
Hujan lebat hingga sangat lebat diperkirakan terjadi di wilayah Riau di Sumatera, serta di beberapa wilayah Jawa dan Bali, yaitu Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali. Di kawasan Nusa Tenggara, intensitas serupa diperkirakan terjadi di Nusa Tenggara Barat, sedangkan di Sulawesi diprediksi terjadi di Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah.
Selain itu, angin kencang diperkirakan melanda wilayah Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air, terutama di wilayah rawan.
Masyarakat juga diminta untuk menjaga saluran air tetap bersih guna mengurangi risiko banjir dan menghindari aktivitas di daerah rawan bencana.
Sebagai langkah mitigasi, penting untuk mempersiapkan perlengkapan darurat serta memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG. (H-3)
Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Memasuki musim kemarau, Kabupaten Kotawaringin Timur kini berada dalam status waspada tinggi terhadap potensi Karhutla
BMKG menyebut berdasarkan citra sebaran asap di wilayah ASEAN per 27 Juli 2025 pukul 16.00 WIB asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari wilayah Jambi tidak sampai perbatasan negara lain.
Air laut pasang (rob) juga masih berlangsung di perairan utara sekitar pukul 11.00-15.00 WIB, hal ini berdampak terjadinya banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Selasa 29 Juli 2025. Cuaca di seluruh kawasan ibu kota diprediksi cerah dan berawan.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Selasa, 29 Juli 2025. Berbagai kondisi cuaca seperti berawan, udara kabur, hujan ringan hingga sedang
BMKG memperingatkan adanya peluang gelombang tinggi mencapai 2,5 hingga 4 meter di Perairan Pesisir Selatan, Perairan Timur dan Barat Pagai, serta Barat Sipora.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved