Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
MASALAH perut buncit sering dianggap wajar, terutama bagi mereka yang berusia di atas 30 tahun. Namun, kondisi ini ternyata lebih dari sekadar persoalan estetika.
Lemak visceral yang menumpuk di area perut bisa memicu berbagai penyakit serius, termasuk risiko penyusutan otak, sebagaimana diungkap dalam penelitian oleh para ahli dari Loughborough University, Inggris.
Lemak visceral ini terbukti mempengaruhi volume materi abu-abu di otak, yang mengandung sel saraf vital untuk fungsi kognitif.
Penelitian menunjukkan bahwa individu dengan indeks massa tubuh (IMT) tinggi dan rasio pinggang-pinggul besar memiliki volume materi abu-abu lebih sedikit.
Penyusutan otak ini dikaitkan dengan gangguan memori, peningkatan risiko demensia, dan penurunan kemampuan kognitif.
Meskipun demikian, hubungan langsung antara lemak perut dan penyusutan otak masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk konfirmasi.
Lemak visceral meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), yang memicu penyumbatan pembuluh darah dan berujung pada serangan jantung atau stroke.
Penumpukan lemak meningkatkan tekanan darah hingga 22%, menurut American College of Cardiology, dan membebani fungsi ginjal.
Penurunan sensitivitas insulin akibat lemak perut meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Senyawa sitokin yang dihasilkan lemak visceral memicu peradangan kronis, meningkatkan risiko kanker, seperti kanker kolorektal dan payudara.
Perut buncit sering kali disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari yang kurang sehat.
Makan di depan TV atau sambil bekerja sering kali membuat seseorang tidak sadar berapa banyak makanan yang dikonsumsi. Cobalah untuk makan perlahan tanpa distraksi.
Ngemil berlebihan, terutama makanan tinggi kalori, dapat memicu lemak perut. Hindari menyimpan camilan tidak sehat di sekitar.
Kebiasaan makan tanpa rencana sering menyebabkan pilihan makanan yang kurang sehat. Merencanakan menu harian membantu mengontrol porsi dan kualitas nutrisi.
Makanan gorengan kaya akan lemak trans yang mempercepat kenaikan berat badan, khususnya di perut. Kombinasikan dengan sayuran untuk membantu metabolisme.
Kekurangan sayuran dalam menu harian meningkatkan risiko penumpukan lemak. Sayuran kaya serat membantu mengontrol nafsu makan.
Minuman bersoda dan alkohol mengandung kalori kosong yang memicu penumpukan lemak. Batasi konsumsinya untuk menjaga berat badan ideal.
Kebiasaan ini mengganggu metabolisme tubuh, mempercepat penumpukan lemak di perut.
Untuk mencegah atau mengurangi perut buncit, penting untuk:
Meskipun terlihat sederhana, langkah-langkah ini efektif dalam meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Jika kesulitan mengontrol berat badan, berkonsultasilah dengan profesional medis untuk solusi yang tepat.
Sumber: Kemenkes
Lemak perut ini sering kali dianggap sebagai jenis lemak yang berbahaya bagi kesehatan karena dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan.
LEMAK di perut sering kali menjadi masalah yang sulit diatasi. Namun, tahukah Anda bahwa bahan alami seperti rempah-rempah bisa menjadi solusi tambahan untuk membantu membakar lemak perut?
BUKAN tanpa sebab poli tikus Partai Demokrat Sutan Bhatoegana dita han di Rumah Tahanan Salemba, Jakarta Timur
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved