Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
DI era digital kini, kemampuan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) menjadi kebutuhan penting bagi generasi muda. Meski perjalanan Indonesia untuk mengejar ketertinggalan dari negara maju masih panjang, langkah-langkah kecil yang konsisten dapat membentuk fondasi yang kuat bagi anak-anak kita.
Salah satu pendekatan menarik yang sedang dikembangkan adalah penggunaan teknologi digital dalam pembelajaran STEM di sekolah dasar.
Sebagai contoh, sebuah program inovatif yang digagas oleh tim dosen dan mahasiswa Universitas Tarumanagara (Untar) telah memanfaatkan alat sederhana seperti pengukur berat, tinggi, dan suhu badan. Alat-alat ini tidak hanya mudah digunakan, tetapi juga relevan dengan kehidupan sehari-hari anak-anak, sehingga pembelajaran terasa lebih nyata dan dekat dengan mereka.
Tim dosen Untar yang terlibat antara lain Sri Tiatri (dosen Fakultas Psikologi), Jap Tji Beng (dosen Fakultas Teknologi Informasi), dan Mei ie (dosen Fakultas Ekonomi & Bisnis).
Sri Tiatri mengatakan bahwa penggunaan teknologi digital membantu siswa melatih berbagai keterampilan penting. "Dimulai dari mencatat data dengan cermat dan rapi, mengolah data menjadi grafik yang menarik, hingga menganalisis dan membuat prediksi berbasis data," ungkapnya.
Contohnya, lanjut dia, siswa dapat memantau pertumbuhan tinggi badan mereka sendiri dan belajar membuat kesimpulan dari data yang ada. Dengan pendekatan ini, sains menjadi lebih ramah dan menyenangkan.
Namun, teknologi saja tidak cukup. Hemat Sri Tiatri, guru memiliki peran besar untuk memastikan alat-alat ini digunakan dengan benar. "Pelatihan kepada guru menjadi kunci keberhasilan pendekatan ini. Mulai dari cara menimbang dan mengukur hingga mengelola pembelajaran berbasis kelompok," tukasnya.
Pelatihan di Desa Ciherang
Terkait hal itu, Untar telah mengambil langkah konkret untuk memberdayakan guru melalui pelatihan yang didanai Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dalam Program Pengabdian kepada Masyarakat tahun anggaran 2024.
Menurut Mei ie, pada September 2024, sebanyak 51 guru dari Desa Ciherang, Kabupaten Cianjur, mengikuti pelatihan bertema 'Penggunaan Teknologi Digital untuk Pembelajaran STEM'.
"Hasilnya? Pemahaman guru terhadap penggunaan teknologi digital meningkat hingga 45%. Pelatihan ini membuktikan bahwa pembelajaran STEM tidak harus menggunakan teknologi canggih. Dengan alat sederhana, fokus utama dapat dialihkan pada pengembangan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa," ujar Mei le.
Inspirasi bagi sekolah lain
Jap Tji Beng menambahkan program ini tidak hanya memberikan wawasan baru kepada para guru, tetapi juga inspirasi untuk menerapkan metode serupa di sekolah lainnya. Dengan pembelajaran yang menyenangkan dan aplikatif, siswa tidak hanya belajar tentang sains, tetapi juga mempersiapkan diri mereka untuk tantangan masa depan di era digital.
"Melalui inisiatif seperti ini, harapan untuk mencetak generasi muda yang unggul di bidang STEM menjadi lebih nyata. Inilah bukti bahwa teknologi sederhana, jika digunakan dengan cara yang tepat, dapat membawa dampak besar bagi pendidikan di Indonesia," pungkas Jap Tji Beng. (S-1)
Korea Selatan, misalnya, menjadikan STEM sebagai prioritas sejak 1960-an dan kini jadi negara dengan ekonomi berbasis teknologi tinggi.
Berdasarkan survei PISA 2018, kemampuan matematika siswa Indonesia berada di peringkat 75 dari 81 negara, dengan 71% siswa tidak mencapai kompetensi minimum.
Pengenalan matematika sejak dini pada anak membantu anak lebih mampu berpikir logis dan kritis serta meningkatkan kecerdasan anak.
STEM dan STEAM adalah dua pendekatan pendidikan yang sama-sama berfokus pada pengembangan keterampilan di bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved