Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SPIROMETRI merupakan pemeriksaan yang seharusnya rutin dilakukan masyarakat. Pemeriksaan tersebut berguna untuk melihat kondisi paru-paru hingga mendeteksi sedini mungkin bila alami Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).
Direktur Pascasarjana Universitas YARSI sekaligus Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan pemeriksaan ini dapat memantau kemampuan paru dan pernapasan dari waktu ke waktu selama kehidupan, jadi sesuatu yang patut jadi perhatian.
"Dalam hal ini kita mendengar bahwa pemerintah akan melakukan check up gratis untuk kita semua warga bangsa. Kita amat menganjurkan bahwa spirometri merupakan bagian dari program check up gratis itu," kata Tjandra dalam keterangannya, Rabu (20/11).
Diketahui saat ini PPOK menjadi salah satu penyakit yang diidap masyarakat. Banyak hal yang dapat mempengaruhi fungsi paru dan pernapasan. Ini antara lain meliputi polusi udara, asap rokok dan kemungkinan infeksi saluran napas berulang, seperti ISPA dan lainnya yang harus dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
"Pemeriksaan fungsi paru bukan hanya berguna untuk mengetahui kesehatan paru tapi juga bermanfaat untuk memantau kesehatan kita secara keseluruhannya," ujar Tjandra.
Ia menegaskan dalam hari PPOK Sedunia hari ini ditegaskan kembali bahwa melakukan pemeriksaan fungsi paru secara berkala merupakan jalan penting untuk deteksi dini dan pengobatan segera berbagai penyakit paru dan pernapasan, termasuk PPOK.
Kesehatan paru dan pernapasan merupakan bagian amat penting dalam mencapai derajat kesehatan di era Indonesia Emas 2045 mendatang.
"Semoga spirometri menjadi bagian dan program check up gratis bangsa, bersama berbagai tes dan pemeriksaan yang diperlukan untuk kesehatan kita semua," ungkapnya.
Apabila seseorang sudah terkena PPOK maka fungsi paru dan pernapasan menjadi menurun, dan pada keadaan yang berat bahkan sangat menurun sehingga terus menerus sesak napas.
Ironisnya, penyakit PPOK pada dasarnya adalah irreversible, walaupun memang dapat dikontrol yang termasuk PPOK antaranya adalah emfisema dan bronkitis kronik. (Z-9)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved