Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Wayang Harus Mampu Menjadi Bagian Kehidupan Masyarakat

Putri Rosmalia Octaviyani
17/11/2024 16:38
Wayang Harus Mampu Menjadi Bagian Kehidupan Masyarakat
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat (tengah) pada Focus Group Discussion MPR RI dengan tema Potensi dan Tantangan Melestarikan Wayang di Indonesia, di Sukoharjo(Dok. MPR)

WAYANG harus menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sebagai media, untuk menyampaikan pesan dan nilai-nilai budi pekerti yang mampu membangun kesadaran masyarakat untuk mendukung proses pembangunan.

"Kita harus mampu menjadikan wayang bagian dari kehidupan masyarakat. Karena sejatinya wayang itu bukan sekadar tontonan untuk hiburan, tetapi juga sebagai media penyampai pesan yang di dalamnya mengandung nilai-nilai filosofis dan budi pekerti," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat pada Focus Group Discussion MPR RI dengan tema Potensi dan Tantangan Melestarikan Wayang di Indonesia, di Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (17/11).

Diakui Lestari, generasi muda saat ini sangat jauh untuk mengenal wayang. Di sisi lain, tambah dia, negara berusaha luar biasa memasukan wayang sebagai salah satu kekayaan budaya untuk mendapatkan pengakuan dari UNESCO.

Apalagi, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, saat ini ada proses yang tidak bisa kita hindari yaitu adanya lompatan zaman dan masuknya anasir-anasir asing yang memberikan pengaruh kepada kebudayaan kita.

Saat ini, ungkap Rerie, pertumbuhan kesenian wayang sangat memprihatinkan. Dalam lima tahun terakhir, jelasnya, kesenian wayang sudah jarang ditanggap masyarakat. Hal itu, ujar Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI  itu, berdampak pada berkurangnya minat masyarakat untuk menggeluti profesi dalang, perajin wayang, dan sejumlah profesi pendukung lainnya dalam pertunjukan wayang.

"Kita memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat berat untuk memastikan wayang tetap hidup di tengah masyarakat dan tidak tergerus perkembangan zaman," tegas Legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu.

Di masa lalu, ungkap Rerie, bila ada pertunjukan wayang, anak-anak juga ikut mendengarkan. Karena dalam pertunjukan wayang, tegasnya, selalu ada ajaran budi pekerti yang diselipkan dan pembelajaran kehidupan yang dirangkai dalam cerita.

"Bagaimana kita bisa tetap melestarikan dan menjadikan wayang bagian dari kehidupan masyarakat di tengah pergeseran cara berpikir di era modernisasi dan globalisasi, itu harus menjadi kepedulian bersama agar kita dapat mewujudkannya," pungkas Rerie. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya