Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENAHKAH Anda bertanya-tanya, dari mana asal-usul orang Papua? Apa yang membuat mereka begitu unik, baik dari sisi budaya maupun genetik?
Di balik kekayaan tradisi dan budaya mereka, terdapat kisah ilmiah yang luar biasa mengenai perjalanan genetik dan asal-usul nenek moyang mereka.
Orang Papua, baik yang tinggal di Papua Nugini maupun wilayah Papua Indonesia, menyimpan jejak genetik yang menghubungkan mereka dengan sejarah manusia purba.
Penelitian terkini menunjukkan bahwa mereka memiliki warisan genetik dari ribuan tahun silam, membuka wawasan baru tentang evolusi manusia di kawasan Pasifik.
Menurut penelitian, orang Papua memiliki hingga 5% genom yang diwarisi dari Denisova, sebuah kelompok hominin purba yang hidup di Asia Timur pada Zaman Paleolitikum.
Denisova, yang sering disebut sebagai "saudara" Neanderthal, memberikan kontribusi signifikan terhadap sejarah genetik manusia modern.
Gen Denisova yang ditemukan pada orang Papua tidak hanya menunjukkan hubungan dengan nenek moyang purba tetapi juga memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh mereka. Hal ini memberikan gambaran bagaimana adaptasi genetik masa lalu masih relevan dalam kehidupan mereka hingga hari ini.
Penelitian genetik ini didasarkan pada analisis data genom 56 individu Papua Nugini, yang dibandingkan dengan genom Denisova dari Gua Denisova di Siberia dan genom Neanderthal.
Hasilnya menunjukkan bahwa DNA Denisova memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap orang Papua dibanding DNA Neanderthal, terutama dalam hal sistem kekebalan tubuh.
Irene Gallego Romero, peneliti dari University of Melbourne, menjelaskan bahwa beberapa varian DNA Denisova membantu mengatur gen yang terkait dengan kekebalan.
Varian ini berkontribusi pada sekitar 5% genom orang Papua, sementara DNA Neanderthal pada populasi non-Afrika hanya menyumbang sekitar 2%.
Penelitian ini juga mengidentifikasi 82.000 varian genetik unik pada orang Papua, yang sebagian besar adalah polimorfisme nukleotida tunggal—perubahan kecil pada kode genetik yang diwarisi dari Denisova.
Varian ini memberikan adaptasi genetik yang membantu manusia modern bertahan di lingkungan tertentu.
Studi ini menegaskan bahwa perkawinan silang antara manusia modern dengan manusia purba seperti Denisova dan Neanderthal merupakan mekanisme penting dalam evolusi manusia. Proses ini memungkinkan manusia modern memperoleh gen yang mendukung adaptasi cepat terhadap lingkungan baru.
Menurut Janet Kelso dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology, "Perkawinan silang ini memberikan manusia modern keuntungan genetik untuk bertahan di lingkungan yang keras, seperti yang dialami leluhur orang Papua."
Jejak genetik orang Papua tidak hanya menceritakan kisah nenek moyang mereka tetapi juga memberikan wawasan penting tentang bagaimana manusia modern berevolusi dan beradaptasi. Keberadaan gen Denisova pada orang Papua menjadi bukti nyata bahwa warisan masa lalu memainkan peran signifikan dalam kehidupan manusia saat ini.
Sumber:
Lebih lagi, negara tetangga Indonesia di sebelah timur itu bisa mendorong pengaruh ASEAN di kancah dunia internasional.
Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya atau Seskab Teddy mengatakan Prabowo Subianto mengusulkan dukungannya agar Papua Nugini (PNG) dapat bergabung sebagai anggota ASEAN.
Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Papua Nugini pada Sabtu (5/4) pukul 03.04 WIB.
Papua Nugini diguncang gempa bumi berkekuatan 7,2 magnitudo yang terjadi di wilayah lepas pantai
Kaswari, burung besar yang tidak bisa terbang, dikenal sebagai salah satu burung paling berbahaya di dunia karena cakarnya yang tajam dan sifatnya yang agresif.
Pengelolaan perbatasan RI-PNG memerlukan kesepakatan bersama agar setiap langkah strategis dapat mencerminkan kepentingan kedua negara
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved