Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEKSOLOG dr Boyke Dian Nugraha menyebutkan bahwa stem cell atau sel punca dapat diterapkan untuk mengatasi disfungsi ereksi. Ia menjelaskan disfungsi ereksi merupakan masalah pembuluh darah dan stem sel bisa memudakan.
Ia mengungkapkan terapi sel punca dapat memperbaiki pembuluh darah yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi pria. Ada pun kadar hormon testosteron pada pria diperkirakan menurun sejak memasuki usia 30-35 tahun dan pada usia 50-60 tahun memasuki andropause.
Terapi sel punca, kata dia, dapat dikombinasikan dengan terapi peptide, yakni bagian dari protein yang membuat awet muda dengan cara meminum obat atau melalui suntikan.
"Itu peptide bagian dari protein sedemikian rupa, sekarang lagi diproduksi dan di Indonesia belum ada," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Minggu (10/11).
Sel punca dapat diperoleh dari tubuh orang itu sendiri atau orang lain yang didapatkan di antaranya dari sumsum tulang belakang dan darah. Sel punca, kata dia, juga ditemukan di tali pusat yakni jaringan ikat yang menghubungkan janin dengan plasenta sang ibu.
dr. Boyke mengungkapkan saat ini ada bank tali pusat yang menyimpang jaringan ikat itu karena selain melawan penundaan dini, sel punca juga dapat melawan sejumlah penyakit.
"Melawan penyakit degeneratif atau penyakit berkaitan dengan kanker, atritis, yang kronis, dan penunaan," katanya. (Ant/H-3)
Celltech bertekad menjadikan Indonesia menjadi pusat Stem Cell dan anti aging Dunia.
Melalui terapi ini, dapat dibentuk jaringan baru untuk menggantikan sel-sel yang rusak yang menyebabkan kerusakan organ.
Terapi stem cell dapat menjadi pilihan untuk pengobatan beragam penyakit. Agar aman dan efektif, pilih penyedia layanan yang tepercaya.
Stem cell harus dibiakkan dulu dengan kondisi fasilitas yang steril dan diproses sampai menjadi sel yang dianggap bisa menjadi sel saraf.
Stem cell mesenkimal juga memiliki kemampuan melepaskan molekul yang dapat mempengaruhi sistem imun dan menciptakan lingkungan mikro yang berpotensi meregenerasi jaringan.
Produk yang belum tersertifikasi dapat menimbulkan alergi dan bahkan bisa saja berbahaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved